Rabu malam, (02/03) tepas.id berkesempatan ngobrol dengan dengan salah satu pelaku sejarah Konferensi Asia Afrika, Abah Landoeng di kediamannya di Jl.Sentral Kota Cimahi. Bukan.obrolan yang serius sebenarnya. Hanya silaturahim dan ngobrol santai, namun cukup seru.
Meski santai obrolannya, guru yang jadi ilham terciptanya lagu Oemar Bakri yang dibesut Iwan Fals ini, berpesan agar bangsa Indonesia meninggalkan sifat sikut-sikutan dalam berpolitik.
Menurut Landoeng sifat itu adalah warisan kolonial. “Itu kan sengaja diciptakan penjajah dulu, untuk memecah kesatuan dalam perlawanan terhadap Belanda. Sayangnya kok terbawa sampai sekarang,” kata Landoeng.
ia bahkan mengatakan, Bung Karno sempat bingung saat akan memutuskan siapa yang akan menjadi Gubernur pertama di Jabar, karena adanya friksi antara tokoh di Jabar saat itu. “Makanya Bung Karno menunjuk orang yang bekerja di government pusat saat itu,” kata Landoeng.
Abah Landoeng mengatakan pekerjaan rumah politisi saat ini adalah melepaskan warisan buruk ‘sikut-sikutan’ tersebut, agar siapapun yang jadi pejabat bisa tenang bekerja dan fokus membangun. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.