Intagram menjadi pilihan komunikasi marketing bagi sejumlah bisnis setelah Tik Tok. Dengan fasilitas reel, memungkinkan para admin medsos sejumlah pebisnis untuk terus berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon pelanggan mereka. Instagram pun memiliki fitur live yang user friendly, sehingga tanpa seabreg perangkat shooting standard pun, live IG bisa dilakukan dengan mudah.
Dengan semakin addict-nya netizen Indonesia mencari hiburan di Intagram, membuat konten bisnis menjadi tidak mudah lagi. Saat ini konten berisi jualan makin hari, like dan responnya tidak sebanyak dulu saat dua fitur tersebut baru diperkenalkan.
Yang harus dipikirkan adalah berbagi porsi konten dengan official web. Jualan bisa jadi akan lebih efektif di official web, yang memang dibuat untuk itu, sementara di IG, mau tidak mau harus mencari konsep lain berupa indirect message agar klik like dan respon komen bisa bertambah.
Setidaknya sebuah café di Bandung bisa dijadikan contoh. Café tersebut, biar gak berbau iklan sebut saja Café M, awalnya muncul dengan sketsa pelesetan antara pengunjung dengan kasir café. Jokenya yang natural, angle shoot yang baik dan isi sketsa yang mengundang tawa, membuat café tersebut akhirnya konsisten dengan gaya tadi. Nama produk malah sering kali muncul sekilas dalam dialog sketsa yang mereka buat.
Cara tersebut cukup berhasil menambah viewer dan follower. Tidak cukup menikmati konten saja, mereka juga akhirnya mampir ke café tersebut.
Konten daily life yang diramu dengan sketsa, konten pengetahuan yang berkaitan dengan item bisnis, atau konten menarik seputar aktifitas kerja di bisnis yang dipromokan, agaknya menjadi trend baru ketimbang konten jualan produknya.
Konten semacam itu lebih diminati netizen yang memberi perhatian lebih pada hiburan. Di sisi lain konten-konten ringan akan lebih mengundang klik di tengah masih beratnya kehidupan di sisa pandemi Covid-19 dan kenaikan BBM beberapa waktu lalu.
Meski demikian tetap sesekali menyisipkan muatan product knowledge dengan pola indirect message, terutama untuk produk-produk baru yang akan menjadi unggulan. Konten tetap menghibur, promo produknya dapet. Dengan demikian kejenuhan dalam mengisi konten pun bisa dienyahkan. (MIM/IST/DAS)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.