Bupati Bandung, Dadang Supriatna mensinyalir Keramba dan Sampah yang menghambat aliran sungai di Soreang, Kab.Bandung (Sungai Ciwidey), menjadi penyebab banjir pada hari pertama Ramadhan, Kamis kemarin (23/04). Hal itu dijelaskan Dadang saat meninjau lokasi banjir pada hari tersebut.
“Setelah saya liat fakta di lapangan, saya melihat warga memasang keramba, masih banyak sampah yang berserakan, ada penyempitan oleh sampah sehingga menyebabkan banjir,” jelas Dadang.
Dadang mengatakan meski banjir di Ibukota Kab.Bandung itu, tidak sebesar dan separah seperti di Dayeuhkolot atau Tegaluar Bojongsoang. Namun menurut Dadang, di Soreang bisa saja terjadi banjir bandang. Sehingga pihaknya meminta kepada warga untuk waspada.
Atas banjir yang melanda Soreang, Dadang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang untuk segara mengambil solusi agar banjir bisa diatasi.
“Saya akan memerintahkan PUTR, untuk menurunkan alat beko amfibi. Solusi kedua adalah, karena di area banjir ini asalnya merupakan saluran irigasi, dan debit airnya cukup tinggi sehingga jika hujan air akan meluap, nanti kita akan buka akses jalan untuk melimpas. Kita kembalikan lagi ke Sungai Ciwidey. Tentunya solusi ini kita kaji dulu lewat PUTR,” kata Dadang.
Soreang sendiri baru tahun ini tercatat dilanda banjir. Di Kabupaten Bandung, biasanya yang menjadi langganan banjir adaah Dayeuhkolot, Baleendah, Banjaran, Majalaya dan Rancaekek. Sejauh ini dengan dibuatnya sejumlah kolam retensi, banjir di kawasan tersebut mulai berkurang, sehingga tidak sampai berminggu-minggu seperti beberapa tahun sebelumnya.
Ketinggian air pun menurun drastis setelah adanya kolam tersebut. Banjir Soreang yang terjadi pada Kamis kemarin, cukup mengagetkan karena sebelumnya tidak pernah terjadi. Kalau pun ada genangan, umumnya akan cepat surut selepas hujan. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.