Mariia Vyhivska berasal dari Ukraina. Iurii Kurochkin berasal dari Rusia. Keduanya berusia 23 tahun. Mereka ditakdirkan saling jatuh cinta saat tengah bermain gim video online.
Hubungan mereka dirajut sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Februari tahun lalu.
Vyhivska tinggal di dekat ibu kota Ukraina, Kyiv. Adapun kurochkin tinggal di St. Petersburg di Rusia. Meski tinggal berjauhan, terpisah batas negara, pasangan ini tidak menyerah.
“Tidak sulit,” kata Vyhivska sambil tersenyum. “Saya tidak takut, tidak sama sekali. Saya senang. Karena aku dicintai.”
Kurochkin menggambarkan bagaimana pasangan itu mulai membuat rencana untuk bertemu langsung.
“Setahun yang lalu, saya mulai membikin paspor internasional, untuk mengunjungi Mariia di Ukraina,” kata Kurochkin.
“Saya membuat paspor pada bulan Januari, dan seperti yang Anda tahu, perang dimulai pada bulan Februari sehingga menghancurkan semua rencana kami,” tambahnya.
Vyhivska dan Kurochkin pun bingung. Akhirnya, Vyhivska pindah ke Czechia segera setelah perang dimulai sementara Kurochkin tetap tinggal di rumahnya di Rusia.
Keduanya kemudian memutuskan untuk pergi ke Serbia. Ibukota Serbia, Beograd, adalah tempat Vyhivska dan Kurochkin bertemu untuk pertama kalinya.
“Saya tiba di Serbia pada 27 April tahun lalu dan saya menunggunya selama beberapa hari,” kata Kurochkin. “Dia tiba dari Republik Ceko dan kami bertemu satu sama lain di terminal bus pusat.”
Dia adalah semua yang dia bayangkan, kata Vyhivska.
“Ada momen kegembiraan yang luar biasa,” katanya. “Saya bepergian selama 16 jam dan tidak tidur, saya tidak bisa tidur. Jadi, saya keluar dari bus dan akhirnya jatuh ke pelukannya.”
Kehidupan baru mereka segera dimulai di Serbia. Keduanya mengambil pekerjaan berbeda sembari meneruskan kuliah secara online di Universitas St. Petersburg.
Namun, di Serbia, kehidupan mereka bukan tanpa masalah. Juli lalu tahun lalu, ekstremis pro-Rusia di Serbia menggambar tanda Z besar — simbol invasi Rusia — di kosan tempat mereka tinggal. Penyerang masuk dan melakukan serangan.
“Kadang-kadang kami berbicara tentang perang, tetapi kami tidak memiliki masalah satu sama lain,” kata Kurochkin.
Bagi Vyhivska, kekhawatiran terbesar adalah bagaimana dia akan diketahui oleh orang-orang Ukraina lainnya karena hubunganya dengan pria Rusia. Dia mencatat bahwa keluarganya sendiri tidak berkeberatan dengan hubungan itu.
“Apa yang terjadi selanjutnya? Kita lihat saja,” katanya. “Kita tidak tahu apa yang terjadi besok,” sambungnya.[AP/WAK/VOA]

Hobi menyusun kata dan susur gua