Cuaca ekstrem masih akan terjadi di Indonesia, utamanya di sebagian Jawa Barat, sampai 15 Oktober mendatang. Hal tersebut terungkap dalam siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu malam (8/10).
Disebut dalam siaran pers tersebut BMKG telah berdasarkan analisis terkini, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
“Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan, kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang memimpin siaran pers melalui Zoom meeting.
Dwikorita Karnawati, mengatakan dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan deras yang dibarengi oleh petir dan angin kencang. “Ärtinya hampir seminggu ke depan kondisi ini masih merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia,” kata Dwikorita.
Atas kondisi tersebut BMKG memberikan sejumlah rekomendasi, diantaranya memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.