data macau toto macau
slot mania
https://mpo-slot.pa-ruteng.go.id/
https://anti-rungkad.pa-ruteng.go.id/
rtp slot
slot88
slot ovo
slot zeus
togel kamboja
slot jepang
slot gopay
slot bonus
dewa slot
akun pro thailand
akun pro kamboja/
mpo slot
Dari Dewa Kipas ke All England, Semoga Fair Play Tetap Berdiri Tegak

Dari Dewa Kipas ke All England, Semoga Fair Play Tetap Berdiri Tegak

Share

oleh Putra Maubung

ADA dua peristiwa terkait olahraga yang menghebohkan sehingga menyedot perhatian dan mengaduk-aduk emosi publik kita belakangan ini.

Yang pertama datang dari arena papan catur. Kehebohan bermula dari pecatur asal Indonesia dengan nama akun Dewa_Kipas, yang bermain catur online di platform Chess.com, mendadak diblokir akunnya, usai berhasil mengalahkan pecatur dunia, Levy Rozman, yang juga dikenal sebagai YouTuber dengan nama akun GothamChess.

Kabar beredar bahwa para penggemar Levy Rozman beramai-ramai melaporkan akun Dewa_Kipas ke pengelola Chess.com atas tuduhan berbuat curang dalam pertandingan melawan idolanya itu.

Putra pecatur Dewa_kipas, Ali Akbar, lantas mengunggah video pertandingan catur Dewa_Kipas di medsos miliknya. Ia menulis komentar: “Saya tidak terima. Mentang-mentang publik figure (GothamChess) bisa senaknya saja memblokir akun orang.”

Hasilnya, banyak warganet Indonesia yang langsung menyerang GothamChess maupun Chess.com di dunia maya untuk membela sang Dewa_Kipas.

Chess.com pun buka suara tentang kasus ini. Mereka menyatakan pemblokiran tidak akan dilakukan hanya berdasarkan laporan. Menurut Chess.com, pemblokiran dilakukan secara adil.

Polemik tidak berhenti di situ.

PB Percasi ikut buka suara. Dalam konferensi pers virtual dengan embel-embel tajuk “Edukasi Catur Daring dan Problematikannya dari Kasus Dewa_Kipas”, pada Jumat (12/3/2021), PB Percasi membedah data grafik permainan Dewa_Kipas selama bermain di Chess.com.

Menurut PB Percasi, ada kejanggalan dalam grafik permainan dan akurasi langkah Dewa_Kipas, terutama pada periode 22 Februari sampai 2 Maret 2021. Kejanggalan itu yakni grafik permainan Dewa_Kipas yang stabil di puncak dengan persentase rata-rata akurasi langkah mencapai 90 sampai 99 persen.

PB Percasi menilai, data itu tidak normal karena grafik permainan pecatur hebat sekalipun pasti naik turun dengan batas bawah dan atas rata-rata akurasi langkah pasti lebar.

Suara lain datang dari Kemenpora. Pihak Kemenpora meminta agar PB Percasi menggelar duel antara Dewa_Kipas melawan salah satu Grand Master Indonesia.

“Kalau ternyata Dewa_Kipas bilang hanya bisa main catur di online, berarti dia tidak bisa diklaim sebagai seorang atlet di cabor konvensional. Tapi siapa tahu dia punya potensi. Kalau begitu saya yakin Percasi akan pertimbangkan dan akan direkomendasikan untuk masuk (jadi atlet). Kalau ada tricky (curang) akan ketahuan,” kata Sekretaris Menpora, Gatot S Dewabroto, seperti diberitakan berbagai media


KEHEBOHAN kedua datang dari lapangan badminton. Tim bulu tangkis kita harus menelan kecewa berat usai diminta mundur oleh Badminton World Federation (BWF) meski beberapa atlet kita telah lolos ke babak 16 besar.

Gara-garanya karena ada salah satu penumpang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam pesawat yang ditumpangi tim Indonesia yang terbang dari Instanbul ke Birmingham pada, Sabtu (13/3/2021).

Sebelum terbang, tim Indonesia sudah menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) dan semua hasilnya negatif

Dubes Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, meminta penjelasan ke otoritas kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), menyangkut alasan email pemberitahuan masalah ini hanya dikirimkan ke sebagian anggota tim Indonesia.

Dikutip dari BBC, selain meminta klarifikasi ke otoritas kesehatan Inggris, Desra juga melakukan pendekatan lewat Kemlu Inggris dan Parlemen Inggris, serta mengirim surat “bernada keras” ke Presiden BWF Poul-Erik Høyer Larsen.

Menurut Desra, dalam pendekatannya itu, dia menekankan tentang pentingnya perlakuan setara dan transparansi.


RUH olahraga adalah fair play. Kemenangan dalam kontestasi olahraga, pada level apa pun, boleh menjadi tujuan. Tapi, fair play jangan pernah ditinggalkan. Apalagi memang sengaja ditinggalkan. Wujud fair play adalah menghormati aturan dan juga menghormati lawan.

Kecurangan sekecil apa pun akan menciderai semangat fair play. Apalah artinya kemenangan, tapi kita telah melabrak aturan. Kalah-menang adalah hal biasa. Kemenangan akan demikian berharga ketika kita menggapainya dengan proses yang benar dan tanpa merendahkan lawan.

Kekalahan juga bukan hal memalukan ketika kita telah berupaya all-out, mengeluarkan daya upaya, dan segala kemampuan kita, tanpa sedikit pun berlaku curang. Itulah kenapa ada yang disebut kekalahan terhormat.

Kita sedih menyusul dipaksa mundurnya tim badminton kita di ajang All England. Kita harap kejadian ini benar-benar murni karena terkait dengan protokol kesehatan yang perlu ditegakkan, dan bukan karena ada pihak-pihak lain yang tidak ingin melihat tim bulutangkis kita berjaya.

Begitu juga pada kasus Dewa_Kipas. Tudingan kecurangan yang berembus kencang semoga tidak pernah terbukti. Dan pro-kontra terkait kasusnya akan berakhir dengan sebuah momen yang menggembirakan semua pihak.

Ajang olahraga bukan arena untuk mencari musuh. Melainkan untuk menambah saudara dan untuk meningkatkan persahabatan. Soal prestasi dapat diupayakan dengan berlatih keras, tekun, dan disiplin. Bukan dengan cara-cara yang melanggar prinsip-prinsip fair play.

Semoga panji-panji olahraga Indonesia makin berkibar dan kita semua bertambah sehat dan bahagia!

Putra Maubung, kontributor tepas.id
__

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *