Implementasi Green Economy dalam Perilaku Etika Bisnis pada Stakeholders, menjadi judul orasi pengukuhan Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Pasundan, Prof. Dr. Hj Erni Rusyani, SE, MM. Sabtu (10/06).
Di dalam orasinya Erni berharap dengan mengimplementasikan konsep yang ia paparkan, maka, selain mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, konsep ini akan menjamin terjaganya lingkungan dan terpeliharanya alam secara baik.
“Saya mengharapkan green economy ini, betul- betul bisa diaplikasikan atau diimplementasikan di negara kita ini. Karena kita tahu dari mulai sekarang masalah lingkungan merupakan masalah yang memperihatinkan,” kata Erni, usai acara pengukuhan di Aula Mandala Saba Ir. H Djuanda Kampus 2 Universitas Pasundan, Jl. Tamansari Kota Bandung.
Erni menjelaskan dalam tujuh tahun ke depan, pada 2030, bangsa kita mendapat bonus demografi, oleh karenanya, sejak saat ini green economy harus diimplementasikan, agar tahun 2030 nanti, mereka yang hidup di era bonus demografi tersebut, sudah tinggal meneruskan dan memasifkan green economy ini.
“Tidak akan bisa berkembang atau tidak akan bisa maju sesuai yang diharapkan, kalau green economy tidak diimplementasikan. Karena apa? Nanti pada tahun 2030 jika alam kita sudah rusak sekali, hal ini tidak akan tercapai,” lanjut Erni, seraya menambahkan dalam penerapannya ini stake holder memiliki tanggung jawab masing-masing sejak pelanggan, pemerintah, pengusaha harus berorientasi pada alam.
Erni juga mengatakan di pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebenarnya sudah menerapkan hal ini melalui kementerian-nya. “Pondasinya sudah ada, di kementerian pondasinya sudah ada, hanya saja masyarakat banyak yang belum paham,” jelas Erni. Oleh karenanya, tambahnya, konsep ini harus digencarkan terus.
Ditemui di tempat yang sama, Bupati Bandung Barat, Henky Kurniawan mengucapkan selamat atas pengukuhan Erni Rusyani sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen. Hengky mengatakan apa yang disampaikan Erni menjadi motivasi dalam pengelolaan bisnis, khususnya di Bandung Barat.
“Melihat tema yang beliau ambil, kalau tidak salah soal green economy dalam etika bisnis, tentu selaras dengan komitmen pemerintah daerah. Ini konsepnya begitu bagus, bagaimana mensejahterakan masyarakat kemudian kesejahteraan sosial, dengan mengurangi resiko kerusakan lingkungan,” kata Hengky.
Hengky mengatakan konsep ini harus menjadi komitmen, tidak hanya bagi pemerintah daerah, namun juga pemangku kepentingan untuk mengedepankan konsep green economy ini.
“Di Bandung Barat, kita, insya Allah dalam tahun depan, 2024, kita juga sudah mulai pembangunan pembangkit listrik tenaga surya,” tambah Hengky. Hal tersebut sebagai bukti bahwa Bandung Barat sudah siap dengan implementasi green economy. (ASH/MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.