Diwacanakan Jadi Ikon Tahun 2018, Kerajinan Bambu Desa Wisata Rawabogo Mulai Layani Pesanan

Diwacanakan Jadi Ikon Tahun 2018, Kerajinan Bambu Desa Wisata Rawabogo Mulai Layani Pesanan

Share

Kerajinan dan ketekunan akan menghasilkan prestasi, apalagi prestasi tersebut dapat diterima oleh masyarakat berupa kepercayaan yang diberikan kepada kita. Itulah yang tertulis di akun Youtube JBBL, akun yang memuat video soal kerajinan bambu di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Kerajinan bambu berupa pembuatan kap lampu dengan pola dihias. Dari keterangan di akun Youtube tersebut disebut teknis mengolah bambunya ada 4, yaitu teknik spiral, pengeboran, peregangan (streching), yang merupakan teknik baru dan dikerjakan dengan peralatan kerja sederhana (manual).

Pencetus kerajinan kap lampu dari bamboo ini adalah Setiabudhi, seorang insinyur arsitektur lulusan Universitas Parahyangan Bandung, yang juga dosen di Itenas dan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, UNKRI Bandung.

Pada tahun 2018, tepas.id  sempat berkunjung ke rumah Setiabudhi di Jl.Simpang Tiga Rawabogo, Ciwidey. Pak Budi, begitu ia biasa disapa, pada saat itu mengatakan keinginannya untuk membuat suatu souvenir khas Desa Rawabogo. Apalagi desa tersebut sudah menjadi desa wisata dan pak Budi adalah Ketua Desa Wisata Rawabogo.

Pada tahun 2018 lalu, tepas.id sudah melihat puluhan prototipe kap lampu yang dibuat menonjolkan  ornamen ukiran bunga Teratai dan ikan. Saat itu pak Budi menyampaikan harapannya agar souvenir ikonik ini bisa diwujudkan menjadi ciri khas.

Melalui whatsapp baru-baru ini pak Budi menyampaikan kabar soal perkembangan ide yang diusungnya pada 2018 lalu dan dikabarkan sudah ada pesanan. Bahkan terakhir sebuah restoran terkenal tengah memesan 40 kap lampu, seperti yang terlihat di video berikut.

Setelah Desa Rawabogo menjadi desa wisata, setahap demi setahap penataan mulai terlihat, selain souvenir ikonik tersebut, sajian kuliner di desa wisata tersbut juga beragam. Dapur Marinda adalah menjadi salah satu yang menonjol.

Beraneka resep modern dan tradisional disediakan di Dapur Marinda. Anda yang senang berhiking, bisa pesan makan siang ala botram di Dapur Marinda selepas naik ke Gunung Nagara Padang. Makan di bawah pohon dengan rumput yang menghampar hijau di tengah udara sejuk Ciwidey, tentu membawa kesan tersendiri.

Di Rawabogo, Anda juga bisa menginap di rumah warga. Konsep yang diusung Desa Wisata ini memang homestay-nya adalah rumah warga, sehingga para pengunjung bisa merasakan benar-benar bagaimana suasana kehidupan di desa. Salah satu yang bisa Anda kunjungi adalah Karuhun, atau Kang Ayes Rumah Hunian. Ayes, seorang broadcaster senior Bandung yang bermukim di Desa Rawabogo juga pengurus desa wisata tersebut. Ia berharap di desa tersebut homestay dengan konsep rumah tinggal warga, terus berkembang. (MIM)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *