data macau toto macau
slot mania
https://mpo-slot.pa-ruteng.go.id/
https://anti-rungkad.pa-ruteng.go.id/
rtp slot
slot88
slot ovo
slot zeus
togel kamboja
slot jepang
slot gopay
slot bonus
dewa slot
akun pro thailand
akun pro kamboja/
mpo slot
DNA Tanaman Liar Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan Masa Depan

DNA Tanaman Liar Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan Masa Depan

Share

Kunci mengamankan pasokan pangan dunia untuk masa depan kemungkinan tersembunyi dalam DNA tanaman liar.

Ilmuwan di Israel saat ini sedang membuat bank gen dari benih tanaman liar lokal. Beberapa tanaman ini telah bertahan selama ribuan tahun sejak lahirnya pertanian. Benih-benih tanaman liar itu dapat membantu petani menghadapi iklim yang parah di tahun-tahun mendatang.

Alon Singer, seorang ahli tanaman, baru-baru ini mengumpulkan benih dari beberapa tanaman yang ditemukan di dekat proyek pembangunan baru.

Benih, termasuk berbagai jenis mint air (Mentha aquatica), akan dibekukan dan disimpan di bank gen Institut Volcani. Ini adalah pusat penelitian dan pengembangan pertanian nasional di Israel.

Singer dan beberapa orang lainnya sekarang menjelajahi pelosok negara untuk mencari gandum, jelai, dan tanaman liar lainnya. Tujuannya adalah untuk menyimpan dan mempelajari susunan genetik tanaman-tanaman itu sebelum tanaman hilang karena gurun yang bertambah dan lebih banyak bangunan.

“Tanaman di sini sangat unik. Mereka adalah nenek moyang dari banyak tanaman budidaya yang digunakan saat ini.” Singer menjelaskan.

Informasi dari tanaman liar dapat digunakan untuk memodifikasi tanaman pertanian secara genetik sehingga mereka dapat mengatasi penyakit atau kekurangan air dengan lebih baik.

Puluhan ribu jenis benih disimpan di bank gen Israel. Ini mungkin lebih kecil dari beberapa koleksi di tempat lain di dunia tetapi kumpulan gen di sini adalah satu-satunya. Tanaman tersebut berasal dari daerah yang dikenal sebagai tempat lahirnya budidaya tanaman.

“Di sinilah pertanian dimulai sekitar 10.000 tahun lalu,” kata Einav Mayzlish-Gati, direktur bank gen Israel.

“Spesies yang didomestikasi di sini masih beradaptasi di alam liar selama bertahun-tahun dengan perubahan lingkungan.”

Penelitian ilmuwan Israel itu telah membawa hasil yang baik. Misalnya, para ilmuwan telah merekayasa berbagai jenis gandum dengan masa hidup yang sangat singkat, yang kemungkinan dapat membantu dalam kondisi iklim yang lebih panas dengan musim tanam yang semakin berkurang.

Bank Dunia memperingatkan bahwa perubahan iklim kemungkinan besar akan merugikan pertanian dunia. Efek berbahaya sudah dirasakan dengan suhu yang lebih panas, peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi, serta tanaman dan hama yang invasif.(RTR/JOK)

Share