Es di Antartika Mencair Lebih Cepat Dibanding 30 Tahun Lalu

Es di Antartika Mencair Lebih Cepat Dibanding 30 Tahun Lalu

Share

Sebuah studi internasional mengatakan es di Greenland dan Antartika mencair lebih cepat daripada sekitar 30 tahun yang lalu.

Studi ini menggunakan 50 perkiraan satelit berbeda yang dikumpulkan oleh Badan Antariksa AS NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Para ilmuwan yang terlibat mengatakan bahwa tingkat pencairan meningkat hingga tahun 2020, tahun terakhir dimana informasi tersedia. Mereka juga mengatakan bahwa pencairan telah menyebabkan kenaikan rata-rata permukaan laut dunia sekitar 21 milimeter.

Studi tersebut mengatakan ada 20 persen lebih banyak es yang mencair dari Greenland antara 2017 hingga 2020 dibandingkan dari 2012 hingga 2016. Dan pencairan itu tujuh kali lebih tinggi daripada pencairan tahunan dari 1992 hingga 1996.

Data baru ini “benar-benar membawa malapetaka,” kata salah seorang penulis studi, Ruth Mottram, seorang ilmuwan iklim di Institut Meteorologi Denmark.

“Kita kehilangan lebih banyak es dari Greenland,” tambahnya.

Penulis utama studi ini, Ines Otosaka, mengatakan hilangnya es yang lebih cepat jelas merupakan akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Es di Greenland dan Antartika mewakili 99 persen es dunia di lahan kering. Dari tahun 1992 hingga 1996, menurut studi tersebut, es di kedua wilayah tersebut mencair dengan kecepatan 105 miliar metrik ton per tahun. Dua pertiga dari jumlah itu ada di Antartika.

Namun, dari 2017 hingga 2020, perkiraan gabungan pencairan meningkat menjadi 372 miliar metrik ton per tahun. Lebih dari dua pertiga pencairan terjadi di Greenland. Demikian menurut hasil studi ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Earth System Science Data.

Sejak 1992, Bumi telah kehilangan 7,6 triliun metrik ton es dari dua area es tersebut, begitu temuan hasil studi tersebut. Itu cukup untuk menutupi Prancis dengan air setinggi 15 meter. Tetapi, karena lautan dunia begitu besar, es yang mencair sejak tahun 1992 hanya menambah kurang dari 21 milimeter permukaan laut dunia.

Mencairnya lapisan es sebelumnya hanya menyebabkan kenaikan permukaan air laut sebesar lima persen. Sekarang itu menyebabkan lebih dari 25 persen kenaikan, kata studi tersebut. Kenaikan laut lainnya berasal dari air yang lebih hangat yang mengembang dan mencairnya es dari gletser lain.

Meskipun penelitian menunjukkan pencairan yang lebih lambat di beberapa bagian Antartika, data jangka panjang menunjukkan peningkatan laju pencairan di sana.

Sebuah tim yang terdiri lebih dari 65 ilmuwan secara teratur menghitung hilangnya lapisan es dalam penelitian yang didanai oleh NASA dan Badan Antariksa Eropa. Studi baru menambahkan data tiga tahun lagi. Para peneliti menggunakan tiga metode berbeda untuk mengukur pencairan, kata Otosaka.

Tekniknya termasuk mengukur perubahan gravitasi dan ketinggian es, serta mengukur curahan dan pencairan salju. Otosaka menambahkan bahwa semua satelit, radar, observasi darat, dan model komputer pada dasarnya mengatakan hal yang sama — pencairan lapisan es semakin cepat.

“Ini penting karena naiknya permukaan laut akan menggusur dan/atau secara finansial berdampak pada ratusan juta orang, jika bukan miliaran, dan kemungkinan akan menelan biaya triliunan dolar,” kata Walleed Abdalati, mantan ilmuwan NASA dan peneliti es Universitas Colorado, yang tidak ikut ambil bagian dalam studi tersebut.[AP/VOA]

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/