Film Preserving The Séké Asal Bandung Raih Award di Festival Film Manhattan

Film Preserving The Séké Asal Bandung Raih Award di Festival Film Manhattan

Share

Preserving The Séké (PTS) film dokumenter yang mengisahkan penyelamatan séké (mata air/ Sunda) di Hutan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung meraih pengharagaan (award) dari International Film Festival Manhattan (IFFM) pada 14 Oktober 2021 lalu. Film ini menyabet penghargaan kategori penyutradaan. Irwan Zabonx, sutradara film tersebut meraih Gerry Balasta Advocacy Award. Film ini merupakan film Indonesia pertama dalam film festival di Amerika serikat.

“Preserving The Séké merupakan film Indonesia pertama yang mengikuti festival film musiman di Amerika Serikat.” Terang Luis Prdron, Direktur IFFMS

Di Hutan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung terdapat puluhan séké yang hingga saat ini masih mengalirkan air dan dimanfaatkan oleh sebagian warga Kota Bandung di kawasan utara. Di daerah ini juga terdapat penyadapan air yang dibangun sejak Desember 1921 dan dikenal dengan sebutan Gedong Tjai Tjibadak 1921 yang hingga kini masih berfungsi dan dikelola oleh PD Air Minum Tirtawening, namun debit airnya semakin berkurang.

Seperti diketahui. keberadaan puluhan séké di Cidadap tersebut ditunjang oleh “hutan kota” yang berperan sebagai greenbelt Kota Bandung di sebelah utara. Di Hutan Cidadap tumbuh beragam jenis plora dan fauna, seperti  pohon bambu yang mencapai setidaknya 50 jenis , pohon kawung, loa, cangkring dan lain-lan serta fauna seperti elang, kobra, séro, lasun, hahayaman dan berbagai jenis unggas lainnya.

Namun kini, kawasan konservasi ini semakin menipis, palagi ada rencana pembangunan pesantren internasional yang diinisiasi oleh Uu Ruzhanul Ulum, “Panglima Santri Jawa Barat” yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat di kawasan konservasi tersebut dengan nama Al Ruzhan.

Menurut Zabong, film Preserving The Séké ini digarap bersama para pecinta lingkungan, budayawan dan seniman Kota Bandung.

“Kami membuatnya hanya empat hari dan durasinya hanya 11 menit” Terang Zabonk.

Soal penghargaan di IFFMS, Zabong menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan wujud kolektivitas dari semua yang terlibat di film ini tanpa pamrih, sebagai bonus dari gerakan penyelamatan Gedong Cai dan séké di Hutan Ledeng.

“Untuk bisa lolos ke festival film di Manhattan saja kami sudah bersyukur, karena misi utama kami adalah menyampaikan pesan pelestarian lingkungan dari Kota Bandung untuk dunia.” Pungkas Zabonk.

Film Preserving The Séké mengisahkan pesan amanat kabuyutan yang dibalut seni-budaya kasundaan ini rencananya akan dijadikan media edukasi pelestarian alam kepada masyarakat tidak hanya di Kota Bandung saja, tapi juga di berbagai wilayah di Jawa Barat.

Film Preserving The Séké akan Lauching pada hari sabtu, 06 November 2021 bertempat di Bandung Creative Hub (BCH) pada pukul 13.00 wib s/d selesai adapun para pengisi acara diantarnya : Ferry Curtis & Sakti Curtis, Isa Perkasa, Doddy kiwari,Rinrin Chandraresmi, Rian Suherman, Oki Nurtahyudin, Irwan Zabonk dan diskusi yang akan di moderator oleh : Hawe Setiawan (Budayawan) serta Narasumber ; T. Bahtiar (Pakar Gelogi), Dewi Kaniasari (Kadis Budpar Kota Bandung)II (AR/MIM/Foto Dok.Adi Raksanagara)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *