Eropa sedang dilanda gelombang panas, yang disebut Cerberus, saat ini. Sejumlah ilmuwan memprediksi, hawa panas akan melampaui 40C di beberapa bagian Spanyol, Prancis, Yunani, Kroasia dan Turki. Sementara Italia panasnya dimungkinkan mencapai 48,8C.
Saat ini, Athena dan Madrid termasuk di antara banyak kota yang sangat panas dengan suhu di atas 30C – memuncak pada 37C di ibukota Yunani dan 35C di kota Spanyol. Pulau-pulau di Italia yang menjadi tempat wisata seperti, Sardinia dan Sisilia, bahkan menurut BBC, suhunya memuncak sampai 48,8C.
Hal ini membuat pemerintah kota di seluruh Italia mengeluarkan peringatan dini agar berhati-hat, Bahkan bukan hanya untuk kelompok rentan, tapi untuk semua. Pejabat kesehatan juga telah mengeluarkan peringatan merah untuk sepuluh kota besar di Italia, termasuk Florence dan Roma.
Dikutip dari Daily Mail Kamis (14/07), Dosen Perubahan Iklim Universitas Sussex, Inggris, Melissa Lazenby mengatakan suhu terik didorong oleh tiga faktor utama – El Nino, sistem tekanan tinggi stasioner yang juga dikenal sebagai antisiklon, dan perubahan iklim.
“Eropa tidak terlalu terpengaruh oleh peristiwa El Nino secara langsung, oleh karena itu kemungkinan sistem tekanan tinggi dan perubahan iklim lah yang jadi pemicu utama peristiwa gelombang panas ini,” kata DrLazenby
Gelombang panas telah terbukti fatal. Seorang pria berusia 44 tahun meninggal secara tragis saat bekerja di luar rung di Lodi, dekat Milan.
Ilmuwan lain, dari Univeritas Terbuka Inggris Leslie Mabon mengatakan bahwa panas yang terjadi selain sistem tekanan tinggi antisiklon, juga disebabkan tingginya emisi karbon dioksida dari bahan bakar.
“Kita sama sekali tidak ragu bahwa penyebab di balik tren pemanasan ini, adalah emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil,” tegasnya.
Imbas panas ini tidak hanya dikhawatirkan mengganggu keselamatan, di sisi lain sejumlah politisi Spanyol khawatir suhu tinggi dapat mempengaruhi jumlah pemilih dalam pemilihan umum bulan ini. Suhu panas ini pun, telah membuat hewan-hewan di Kebun Binatang Madrid diberi pakan berbeda, dengan asupan makanan beku untuk menstabilkan suhu tubuh hewan di tengah panas terik. (MIM/Foto Dok.The New York Times)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.