Presiden FIFA Giovanni Vicenzo Infantino berkunjung ke Indonesia dengan agenda berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo soal transformasi sepakbola Indonesia pada Selasa (17/10).
Pada keterangan persnya bersama Presiden Joko Widodo, pria yang akrab disapa Gianni tersebut kembali menyebut bahwa tragedi Kanjuruhan, tidak hanya mengejutkan insan sepakbola, tetapi mengejutkan seluruh dunia karena tragedi tersebut menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah sepakbola dunia.
Gianni mengungkapkan bahwa kehadiran FIFA secara langsung di Indonesia adalah untuk membantu pemerintah Indonesia bersama PSSI untuk melakukan tranformasi dan reformasi sepakbola ke arah yang lebih baik. “Our first priority when we come here, when we work from our FIFA Offices, in Indonesia we’ll have to be indeed reform and transform football in this country,” kata Gianni.
Ia menambahkan FIFA dan AFC bersama PSSI dan pemerintah Indonesia akan bekerja sama sebagai winning team untuk memastikan menonton sepakbola harus aman dan menyenangkan. Oleh karenanya FIFA mendatangkan para ahli untuk memberi masukan soal infrastruktur stadion yang baik dan aman.
Gianni juga menekankan bahwa pihaknya juga akan memberikan masukan soal budaya sepakbola yang sehat, termasuk bagaimana membangun keterlibatan positif dengan para supporter dalam dunia sepakbola Indonesia.
Tidak hanya itu, FIFA juga akan membangun sepakbola menjadi lebih berprestasi, sehingga bisa menjadi episentrum sepakbola dunia yang diperhitungkan.
Sementara itu Presiden Joko Widodo, selepas pertemuan tertutup dengan Presiden FIFA selama 30 menit, menyatakan pada para pewarta bahwa FIFA akan berkantor Indonesia sampai dengan tranformasi sepakbola berjalan dengan baik.
Presiden juga mengatakan bahwa Stadion Kanjuruhan di Malang akan diruntuhkan dan akan dibangun kembali untuk kemudian akan menjadi model stadion berstandar FIFA yang bisa dicontoh stadion lainnya. (MIM/STP/HEN)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.