Banyak generasi milenial saat merayakan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, membuat ucapan dengan menggunakan bahasa Inggris, yaitu Happy Mother’s Day. Padahal istilah Mother’s Day diperingati di Amerika setiap Minggu kedua bulan Mei, tepat tanggal Sembilan, untuk memperingati upaya seorang Ibu Ann Jarvis yang menginisiasi gerakan berkumpul kembalinya, keluarga yang tercerai berai, akibat perang sipil pada tahun 1868.
Pada 9 Mei 1905 Ann berpulang dan sejak saat itu perjuangannya diteruskan oleh anaknya, Anna Jarvis, sekaligus tanggal kematian Ann ditetapkan Pemerintah Amerika sebagai Mother’s Day.
Di Indonesia Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember ditetapkan atas peristiwa sejarah pada tanggal 22 Desember 1928, dimana Kongres Perempuan Indonesia diselenggarakan di Yogyakarta untuk membahasa soal hak-hak perempuan dan emansipasinya.
Penetapan Hari Ibu sendiri baru diputuskan Presiden Pertama RI, Sukarno pada tanggal 22 Desember 1953, saat pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia ke-25, melalui Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953. Namun demikian untaian peringatan Hari Ibu diputuskan dimulai sejak 22 Desember 1928 dan tahun 2021 satu ini sudah memasuki peringatan ke 93 tahun.
Dengan sejarah yang berbeda tersebut, sudah jelas Peringatan Hari Ibu tidak bisa disamakan dengan Mother’s Day-nya Amerika, sehingga sebaiknya pengucapannyapun tetap menggunakan bahasa Indonesia, Hari Ibu, bukan Mother’s Day. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.