Para astronom telah menemukan 12 bulan tambahan yang mengorbit Jupiter. Itu berarti Jupiter sekarang memiliki total 92 bulan, lebih banyak dari planet lain di tata surya kita.
Bulan-bulan baru baru-baru ini ditambahkan ke daftar yang disimpan oleh Minor Planet Center yang diakui secara internasional. Lembaga yang dikelola oleh International Astronomical Union ini secara terus-menerus mencatat posisi planet, bulan, dan objek luar angkasa lainnya.
Scott Sheppard, astronom di Carnegie Institution of Science, anggota tim yang membuat penemuan terbaru terkait bulan Jupiter ini, mengatakan kepada The Associated Press (AP) bahwa bulan baru ditemukan menggunakan teleskop di Hawaii dan Chile pada tahun 2021 dan 2022. Penampakan pertama dikonfirmasi dengan pengamatan tambahan.
Bulan terbaru Jupiter berukuran antara satu dan tiga kilometer, katanya. “Saya harap kita dapat mengambil gambar salah satu bulan terluar ini dari dekat dalam waktu dekat untuk menentukan asal-usulnya dengan lebih baik,” tambah Sheppard.
Sheppard telah mengambil bagian dalam 70 penemuan bulan untuk Jupiter. Dia juga menemukan bulan yang mengorbit Saturnus.
Ia mencatat bahwa bulan-bulan Jupiter yang baru ditemukan belum diberi nama. Dia mengatakan hanya setengah dari mereka yang cukup besar — setidaknya 1,5 kilometer — untuk membenarkan sebuah nama.
Di tata surya kita, beberapa planet memiliki banyak bulan sementara beberapa tidak.
Badan Antariksa Amerika NASA melaporkan bahwa Saturnus adalah planet dengan bulan terbanyak hingga pengumuman terbaru. Saturnus saat ini diketahui memiliki 83 bulan. Saturnus memegang posisi teratas sejak 2019 ketika tim Sheppard menemukan 20 bulan tambahan. Sebelumnya, Jupiter adalah planet pemimpin tata surya dengan 79 bulan yang dikonfirmasi.
Sheppard mengatakan bahwa dia berharap untuk terus bisa menemukan bulan Jupiter dan Saturnus di masa depan.
Para ilmuwan percaya bahwa banyak bulan kecil Jupiter dan Saturnus terbentuk dari tabrakan dengan bulan yang lebih besar, asteroid, atau objek luar angkasa lainnya.
“Uranus dan Neptunus juga memiliki banyak bulan kecil. Tapi karena planet-planet itu jauh lebih jauh dari Bumi, menemukan bulan baru yang mengorbit planet-planet itu lebih sulit,” jelas Sheppard.
Saturnus memiliki dua bulan yang disebut “bulan samudera”, yang disebut Enceladus dan Titan. Menurut NASA, potongan es dan batu yang membentuk cincin di sekitar Saturnus tidak dianggap sebagai bulan itu sendiri.
Jupiter memiliki bulan paling besar di tata surya yakni Ganymede, bulan samudera yang disebut Europa dan bulan vulkanik bernama lo.
NASA mencatat bahwa banyak bulan terluar Jupiter memiliki apa yang disebut orbit retrograde. Itu berarti mereka mengorbit ke arah yang berlawanan dengan rotasi planet.
Dari planet besar lainnya di tata surya kita, Uranus memiliki 27 bulan yang dikonfirmasi, sedangkan Neptunus memiliki 14. Mars memiliki dua dan Bumi memiliki satu. Venus dan Merkurius tidak memiliki bulan yang terkonfirmasi.
Bulan Bumi diperkirakan terbentuk ketika sebuah benda luar angkasa besar seukuran Mars menabrak Bumi. Para ilmuwan percaya bahwa materi dari tabrakan yang dihasilkan bersatu untuk membentuk bulan Bumi sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Planet gas besar Jupiter tetap menjadi salah satu yang paling menarik bagi para astronom. Atmosfer Jupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Ia mengorbit sekitar 778 juta kilometer dari matahari kita.
Tahun ini, Badan Antariksa Eropa (ESA) berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk menjelajahi Jupiter. Pesawat ruang angkasa Jupiter Icy Moons Explorer, yang disebut JUICE, diperkirakan akan diluncurkan sekitar bulan April. Misi tersebut akan melakukan pengamatan mendetail terhadap Jupiter dan tiga bulan besarnya.
ESA berharap pengamatan akan membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang lingkungan kompleks Jupiter saat mereka menggunakan planet ini sebagai model untuk raksasa gas lainnya di alam semesta.[AP/WAK]

Hobi menyusun kata dan susur gua