Pagi itu, Kamis (17/03) kami dikontak reporter senior sebuah media yang terkekeh membaca informasi lalu lintas pada sebuah akun twitter official media ternama.
Dari capture yang kami terima terbaca jelas informasi, “arus lalu lintas di Jl.Jens H.Amir, Kota Cimahi, Jawa Barat, ramai lancar.” Redaksi kalinatnya tidak ada yang salah. Hanya saja, informasinya bisa membuat orang yang tahu benar Kota Cimahi, jadi ngakak.
Di Kota Cimahi tidak ada nama jalan Jend.Haji Amir. Kalau pun merujuk pada jalan Daendels yang membelah kota, namanya bukan itu, tapi Jl.Amir Mahmud.
Jl.Amir Mahmud sendiri sangat panjang membentang dari Padasuka sampai Cibeureum, sehingga ketika menginfokan lalu lintas di jalan tersebut harus menyertakan secara jelas di titik mana. Apakah Cibeureum, Cimindi, Cilember, Cibabat, Cihanjuang, Alun-Alun, Cisangkan, Rancabelut atau Padasuka? Tanpa menunjukan titik pasti lokasi, justru akan berpotensi jadi disinformasi.
Ini akun medsos media besar, apalagi akun atau grup medsos netizen biasa, sering kita temui informasi yang tidak jelas atau tidak lengkap.
Anda pasti pernah mendapat info di grup medsos, bahwa telah terjadi kebakaran dan si pengirim info tidak menyebut secara spesifik dimana kebakaran terjadi, sampai berulangkali member grup menanyakan di mana.
Info lalin, bencana, cuaca di sisi tertentu sangat penting agar netizen lain bisa mengantisipasi bila harus melintas di lokasi. Namun dengan tidak lengkapnya info atau salah menyebut nama lokasi atau nama jalan, maka info tadi jadi absurd dan tidak membantu sama sekali.
Bila ini terjadi pada medsos media atau pada grup komunitas, maka seorang super admin perlu menunjuk seseorang yang kapasitasnya baik untuk memoderasi setiap konten yang masuk. Ini jadi sangat urgent karena kejadian serupa sering terulang. Sayang kan, bila info yang sebenarnya baik, justru malah jadi ‘sampah’ dunia maya? (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.