Sebagian besar jamur liar yang dikumpulkan di Jerman dalam beberapa tahun terakhir masih menunjukkan kontaminasi radioaktif dari bencana nuklir Chernobyl. Tetapi, badan keamanan pangan negara itu mengatakan sebagian besar sampel tidak mengandung tingkat radiasi di atas batas legal.
Pada tahun 1986, sebuah reaktor di pusat tenaga nuklir Chernobyl Ukraina meledak dan terbakar. Kecelakaan itu — bencana nuklir terburuk di dunia — mengirimkan sejumlah besar radiasi ke udara. Ledakan di Chernobyl mengirim partikel radioaktif ke sebagian besar Eropa.
Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Konsumen dan Keamanan Pangan, atau BVL, menguji berbagai jenis jamur. Mereka mengukur kadar dua jenis isotop radioaktif — cesium-137 dan cesium-134. Isotop adalah produk sampingan dari proses produksi di reaktor nuklir.
Menurut BVL, dari jamur yang diuji yang dipasarkan ke manusia, tidak ada yang mengandung kadar di atas batas legal 600 becquerels radiasi per kilogram. Becquerel adalah satuan pengukuran radioaktif.
Beberapa jamur tambahan yang tumbuh di alam liar diuji dan terbukti memiliki tingkat radiasi cesium-137 di atas 1.000 becquerel per kilogram dalam tiga tahun terakhir. Hal ini membuat individu yang berusaha membatasi paparan radiasi untuk tidak memetik sendiri jamur liar di daerah yang terkena dampak.
Badan Perlindungan Radiasi Jerman menyatakan bahwa bahkan jika seseorang makan 200 gram jamur dengan 3.000 becquerel cesium-137 per kilogram, ini akan sama dengan paparan radiasi yang diterima selama penerbangan dari Jerman ke Spanyol.
Tingkat radioaktivitas yang lebih tinggi pada jamur ditemukan di Jerman selatan, terutama di Bavaria Selatan dan Hutan Bavaria.
Otoritas di Jerman mengatakan bahan radioaktif tetap berada di hutan begitu lama karena lingkungan tersebut mendaur ulang nutrisi dengan sangat efektif. Ini berarti bahwa jamur liar menunjukkan tingkat kontaminasi untuk waktu yang lebih lama daripada produk pertanian lainnya.
Kekhawatiran tentang efek jangka panjang dari bencana nuklir telah memicu penentangan publik terhadap tenaga nuklir di Jerman. Negara tersebut akhirnya memutuskan untuk menghentikan industri tenaga nuklirnya pada tahun 2011, tak lama setelah kecelakaan di pusat tenaga nuklir Fukushima Jepang.(RTR/VOA/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua