Jangan Posting Video atau Foto yang Belum Jelas Kejadiannya

Jangan Posting Video atau Foto yang Belum Jelas Kejadiannya

Share

Beberapa hari terakhir viral video seorang remaja putri pengunjung mall yang sedang dibersihkan sepatunya oleh petugas kebersihan mall tersebut. Video ini mengundang reaksi negatif karena remaja putri tersebut dianggap merendahkan pekerjaan  petugas kebersihan. Apalagi di video tampak si remaja duduk di kursi dan petugas kebersihan berjongkok sambil menyikat sepatu remaja tersebut.

Benarkah demikian yang terjadi? Ternyata apa yang menjadi kesan dari video yang diunggah di medsos dan menjadi viral tersebut tidak seperti yang dipikirkan pengunggah maupun ribuan viewer video tersebut. Ibunda remaja putri yang viral di medsos itu sudah memberikan klarifikasi.

Disebut dalam klarifikasinya di unggahan twitter bahwa remaja tersebut menginjak kotoran binatang. Saat melihat petugas kebersihan, ia bermaksud meminjam alat kebersihan dan mencari keran untuk mmbersihkan sepatunya. Karena tidak ada keran kemudian petugas kebersihan secara sukarela berinisiatif membersihkan sepatu remaja putri tersebut.

Ibunda remaj tersbut menuturkan pula bahwa putrinya sudah berniat melepas sepatunya karena merasa tidak enak dibersihkan namun sambil dipakai, namun petugas kebersihan meminta putrinya tetap memakai sepatu agar lebih mudah membersihkan.

Capture klarifikasi orangtua remaja putri yang videonya viral di medsos (sumber akun Twitter @bananacato)

Dari kejadian ini kitab isa mengambil hikmah agar tidak sembarangan memposting video dengan hanya mengambil kesimpulan dari kejadian yang sempat terekam. Sayangnya hal semacam ini banyak terjadi.

Euforia kecanggihan teknologi nampaknya masih terjadi. Kemudahan orang mengambil gambar dan makin banyaknya masyarakat bermedia sosial, tidak diimbangi dengan kesantunan prilaku yang mempertimbangkan layak tidaknya suatu foto atau video diposting di media sosial.

Mereka yang aktif di media sosial harus memikirkan resiko terhadap video atau foto yang diosting. Bila tidak sesuai dengan fakta yang terjadi setidaknya ada sejumlah resiko yang harus ditanggung pemosting, bisa tuntutan dari mereka yang ada di dalam videonya bila keterangan foto atau video yang diunggah tidak sesuai fakta. Undang-Undang ITE pun bisa diterapkan bila postingan dianggap hoaks dan membahayakan stabilitas atau bertendensi memprovokasi.

Melihat resiko-resiko tadi, sebaiknya netizen mawas diri dan bisa mengerem sebelum posting. Netizen harus yakin bahwa apa yang dipostingnya benar faktanya. Tentu ini dibutuhkan cross check lebih lanjut. Bila tidak yakin apa yang dipostingnya benar sesuai fakta, sebaiknya tidak perlu diposting. (Lutfi Darmawan)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *