data macau toto macau
slot mania
https://mpo-slot.pa-ruteng.go.id/
https://anti-rungkad.pa-ruteng.go.id/
rtp slot
slot88
slot ovo
slot zeus
togel kamboja
slot jepang
slot gopay
slot bonus
dewa slot
akun pro thailand
akun pro kamboja/
mpo slot
Kasus Cacar Monyet Melonjak 20% di Seluruh Dunia

Kasus Cacar Monyet Melonjak 20% di Seluruh Dunia

Share

Kasus cacar monyet melonjak lebih dari 20% di seluruh dunia pekan silam. Demikian pernyatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (17/8/2022) lalu.

Lebih dari 35.000 kasus telah dilaporkan secara global, sebagian besar di Eropa dan Amerika. Dua belas kematian telah dilaporkan.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan sebagian besar kasus terus terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan pria lain. Dia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa pasokan global vaksin cacar monyet, yang disebut Jynneos, tersedia secara luas.

“Kami tetap khawatir bahwa akses yang tidak adil terhadap vaksin yang kami lihat selama pandemi COVID-19 akan terulang dan bahwa yang termiskin akan terus tertinggal,” kata Tedros.

Vaksin dapat mengurangi risiko paparan dan menurunkan risiko infeksi parah.

Menurut Dr. Rosamund Lewis, pimpinan teknis cacar monyet WHO, vaksin merupakan tindakan pencegahan yang diperlukan, meskipun tidak 100% efektif.

“Kami telah mengetahui sejak awal bahwa vaksin tidak akan memenuhi semua harapan yang diberikan padanya, dan bahwa kami tidak memiliki data kemanjuran atau data efektivitas yang kuat dalam konteks ini,” jelas Lewis. “Kita memang perlu menunggu sampai vaksin dapat menghasilkan respon imun yang maksimal, tapi kami belum tahu bagaimana efektivitasnya secara keseluruhan,” sambungnya.

Tedros juga mengatakan selama pertemuan bahwa mereka telah mengganti nama dua kelompok virus yang diketahui menggunakan angka Romawi.

Keputusan itu dibuat ketika WHO telah mempertimbangkan untuk mengubah nama virus demi mematuhi praktik terbaik saat ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran atau kerusakan pada budaya nasional atau demografi maupun kelompok lain, termasuk hewan.

Tedros mengatakan pertemuan para ahli sepakat untuk mengganti nama Cekungan Kongo atau clade Afrika Tengah menjadi clade I dan clade Afrika Barat sekarang akan disebut sebagai clade II.

Mekanisme penamaan akan diterapkan ke semua kelompok virus di masa depan.

“Pekerjaan untuk mengganti nama penyakit dan virus sedang berlangsung,” katanya.(UPI/WAK)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *