Kembangkan Desa Wisata, Kab.Garut Gagas Konsep Inti Plasma

Kembangkan Desa Wisata, Kab.Garut Gagas Konsep Inti Plasma

Share

Pemerintah Daerah Kabupaten Garut menggagas konsep Inti Plasma Pariwisata. Konsep ini merujuk pada konsep growthpole theory, di mana untuk mengembangkan sektor pariwisata, perlu ditentukan titik tumbuhnya, sehingga destinasi yang telah berkembang atau maju, dapat menarik destinasi lain atau destinasi terdekat sebagai plasma.

Konsep ini dikembangkan Pemda Kab.Garut mengingat, wilayah tersebut memiliki 132 desa wisata rintisan, yang tersebar di 42 kecamatan. Dari jumlah tersebut, ada banyak desa yang masih perlu terus didorong menjadi desa wisata berkembang.

Desa wisata rintisan sendiri merupakan desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Sarana prasarana desa wisata rintisan masih terbilang terbatas, sehingga belum berdampak besar terhadap kunjungan wisatawan. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap potensi wisata belum sepenuhnya berkembang. Sehingga sangat diperlukan pendampingan dari pihak terkait dalam pengembangannya ke depan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut Agus Ismail  mengungkapkan, konsep Inti Plasma Pariwisata juga bisa diaplikasikan untuk destinasi yang lain. Semisal hotel yang telah maju pun, dapat turut serta menopang desa wisata, dengan cara berkolaborasi dengan homestay atau desa unggulan di sekitarnya sebagai plasamanya.

“Tapi hal ini membutuhkan komitmen bersama untuk sama-sama tumbuh dan berkembang, sehingga dengan konsep ini, antar destinasi, termasuk desa wisata, tidak saling membunuh,” kata Agis, sapaan akrab Agus Ismail, di sela-sela acara Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata di Desa wisata Kabupaten Garut, di Ballroom Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Jum’at (07/07).

Ia berharap pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dapat mendorong konsep ini, sehingga desa yang belum berkembang, bisa menjadi desa binaan dari hotel yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, nantinya tercipta simbiosis mutualisme dengan keterkaitan dan keterikatan antara hotel dan desa binaannya

“Misalnya Harmoni, Sumber alam, Cahaya Villa, mereka bisa memilih satu atau desa yang menjadi mitranya, sehingga ketika ada tamu ke Harmoni, Cahaya Villa, nanti mereka juga bisa masuk ke desa wisata binaannya,” papar Agus.

Agus menerangkan, pariwisata merupakan core bisnis Kabupaten Garut, selain sektor pertanian, namun pihaknya memiliki keterbatasan baik dari aspek pengelolaannya maupun penguatan kewilayahan. Padahal, banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, seperti banyaknya potensi wisata di luar ruang  yang saat ini berada di kawasan BKSDA, perhutani, dan perkebunan.

Mnurutnya, melalui tata kelola destinasi wisata di desa wisata, Kabupaten Garut dapat lebih memajukan potensi desa wisata yang ada di daerahnya. (EDS)

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/