Makanan ringan dingin yang mengeluarkan asap, atau yang dikenal saat ini dengan ciki ngebul sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 2017 dan bisa ditemukan di mall-mall besar. Sebelum masuk ke Indonesia, bahkan sudah marak di beberapa negara sebelum tahun 2017.
Di Indonesia menjadi sangat terkenal saat ini, malah bukan karena ciri khasnya, melainkan telah ‘menelan’ sejumlah korban. Seperti yang terjadi di Ponorogo pada Juli 2022 dan 23 korban keracunan di Tasikmalaya yang diduga imbas konsumsi makanan yang mengandung nitrogen tersebut.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Anas Makruf, pada konferensi pers virtual di Jakarta pada Kamis, (12/01), mengatakan atas laporan kasus keracunan makanan yang diduga imbas ciki ngebul, Kemenkes sudah melakukan pemantauan untuk kemudian melakukan tindakan jika ditemukan hal yang sifatnya darurat.
Anas juga mengatakan nitrogen, sebagai salah satu bahan makanan sebenarnya tidak berbahaya, karena terbukti sudah dilakukan sebelumnya.
“Jadi Nitrogen ini sebetulnya sesuatu yang tidak berbahaya, bahkan di udara besar ya komponennya, 78 persen,” kata Anas seraya menjelaskan bahwa nitrogen biasa digunakan di laboratorium untuk sample-sample. Sementara pada pangan digunakan untuk pengawet.
Namun Anas menegaskan khusus untuk nitrogen cair cukup berbahaya, karena bila terkena kulit dan mukosa bisa menimbulkan peradangan dan luka bakar. Pun bisa menimbulkan gangguan pencernaan bila tertelan.
Melihat kasus yang banyak terjadi, Kemenkes kata Anas sudah berkoordinasi dengan Badan POM, Kementerian Perindustrian dan para pakar serta stake holder kesehatan lainnya. Ia mengatakan pihaknya sudah membuat surat edaran tertanggal 6 Januari yang isinya meminta Dinas Kesehatan dan turunannya untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan nitrogen cair untuk pangan.
“Kami minta pula teman-teman di daerah untuk memberikan edukasi kepada pelaku usaha juga pihak-pihak lain yang terkait, yaitu terhadap bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji,” tambah Anas.
Anas juga meminta kepada orangtua dan guru memberikan penjelasan pada siswa atau konsumen lainnya tentang bahaya penggunaan nitrogen cair pada makanan. Ia pun mengimbau penjaja jajanan keliling atau street food tidak menggunakan nitrogen cair sebagai bahan makanan. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.