Kementerian Kesehatan merilis data bahwa penyakit sifilis atau dikenal dengan raja singa mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022).
Data itu menyebut bawa dari 12 ribu kasus di tahun 2016, pertambahannya rata-rata mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.
Data tersebut diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril pada Senin (08/05) di Jakarta.
Syahril juga membeberkan, presentase pengobatan pada pasien sifilis, saat ini masih rendah. Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40% pasien. Sisanya, sekitar 60% tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.
”Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” kata Syahril.
Atas data ini, Kemenkes melalui dr. Syahril, mengimbau pasangan yang sudah menikah, agar setia dengan pasangannya untuk menghindari sex yang beresiko. Kemenkes juga meminta, bagi yang belum menikah, agar menghindari perilaku yang dapat mengganggu untuk kesehatan dan pertumbuhan mental. (MIM/Foto Dok. dr Keilla Freitas)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.