Kenapa Banyak Orang dengan Gampangnya Percaya Kabar Bohong dan dengan Mudah Pula Membagikannya?

Kenapa Banyak Orang dengan Gampangnya Percaya Kabar Bohong dan dengan Mudah Pula Membagikannya?

Share

Kabar-kabar bohong atau hoaks terus diproduksi. Mereka yang menyebarkannya juga masih terus ada.

Setiap hari, ada saja kabar bohong beredar. Kabar-kabar bohong itu terkait aneka hal, mulai dari politik, ekonomi, bencana alam, kesehatan, hingga ke soal penculikan anak.

Menurut Kominfo, terdapat sekurangnya 800.000 situs internet yang terindikasi sebagai penyebar kabar-kabar bohong.

Meski jelas-jelas kabar bohong, toh tetap banyak orang yang percaya. Tidak sedikit pula yang membagikan kabar-kabar bohong itu lewat medsos maupun lewat grup WhatsApp.

Kenapa bisa begitu? Kenapa banyak orang dengan gampangnya percaya kabar bohong dan dengan mudah pula membagikannya?

Menurut 30secondes.org, mudahnya orang saat ini terpapar kabar bohong karena kabar bohong sulit diidentifikasi. Sebelumnya, orang memperoleh informasi hanya dari surat kabar (atau dari radio dan televisi), yang umumnya relatif bersih dari hoaks.

Sekarang, informasi tersedia dari beragam platform, termasuk medsos. Dan faktanya, tidak sedikit orang yang menjadikan medsos sebagai sumber informasi utama.

Hal lainnya terkait dengan pikiran serta keyakinan kita. Umumnya, kita cenderung lebih percaya pada keluarga kita, teman dekat kita atau orang-orang yang kita kagumi, seperti orang-orang ternama atau para selebritas.

Nah, saat orang-orang tersebut membagikan informasi di medsos, kita pun cenderung lebih mudah mempercayainya — padahal mungkin saja kabar yang di-share itu adalah hoaks.

Dalam hal keyakinan, ada teori bahwa kita cenderung menerima dengan lebih mudah hal-hal yang menyokong atau menegaskan keyakinan kita selama ini — meski keyakinan itu sama sekali tidak berdasar.(LIG)*

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/