Kenapa Gempa Cianjur Merenggut Banyak Korban dan Merusak Banyak Bangunan?

Kenapa Gempa Cianjur Merenggut Banyak Korban dan Merusak Banyak Bangunan?

Share

Gempa berkekuatan 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang, menyebabkan lebih dari 260 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Sementara gempa bumi biasa terjadi di seluruh Indonesia, gempa terbaru di Cianjur itu menyebabkan lebih banyak kematian dan cidera daripada gempa lainnya dengan kekuatan yang sama. Gempa tersebut juga menyebabkan lebih banyak kerusakan pada bangunan dan konstruksi lainnya.

Para ahli mengatakan ada beberapa alasan mengapa gempa ini berbeda.

Survei Geologi AS menyebut gempa itu berkekuatan 5,6 dan terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer. Gempa dengan kekuatan sebesar ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan luas pada struktur bangunan yang dibangun secara baik.

Meski demikian, jumlah kematian dan kehancuran bangunan bergantung pada beberapa variabel lain. Ini termasuk seberapa jauh lokasi bangunan dari pusat gempa, jenis tanah seperti apa yang ada di sekitar lokasi gempa dan kualitas bangunan.

Banyak bangunan rusak akibat gempa di Cianjur, termasuk gedung sekolah dan pesantren, rumah sakit, serta bangunan umum lainnya. Jalan dan jembatan juga rusak dan daerah sekitar pusat gempa mengalami pemadaman listrik.

Para ahli mengatakan salah satu variabel dari gempa di Cianjur adalah bahwa daerah yang terkena dampak paling parah berada dekat dengan garis patahan. Ketika gempa bumi terjadi di salah satu patahan ini, batuan di satu sisi patahan akan bergeser ke sisi lainnya.

Selain itu, gempa Cianjur menyebabkan lebih banyak kehancuran karena kedalamannya yang dangkal dan fakta bahwa banyak bangunan di daerah tersebut tidak dibangun dengan metode tahan gempa.

“Meski kekuatan gempanya sedang, tapi dekat dengan permukaan dan letaknya di kedalaman, dekat dengan tempat tinggal masyarakat,” kata Gayatri Marliyani, profesor geologi di Universitas Gadjah Mada, seperti dikutip kantor berita The Associated Press.

“Energinya masih cukup besar untuk menyebabkan goncangan yang signifikan yang menyebabkan kerusakan,” tambahnya

Para ahli mengatakan daerah yang terkena dampak gempa Cianjur itu kemungkinan besar memiliki patahan paling banyak dibandingkan bagian pulau lainnya.

Menurut Danny Hilman Natawidjaja, ahli gempa di Pusat Penelitian Geoteknologi Indonesia, banyak bangunan di kawasan itu juga tidak dibangun dengan desain tahan gempa.

“Ini membuat gempa sebesar yang terjadi di Cianjur menjadi lebih merusak,” jelasnya.

Indonesia sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan gelombang laut besar yang dikenal dengan tsunami. Ini karena negara ini berada di dalam apa yang disebut “Cincin Api Pasifik”, yakni kumpulan gunung berapi dan garis patahan. Area tersebut mencakup sekitar 40.000 kilometer dan merupakan tempat terjadinya sebagian besar gempa bumi di dunia.

Banyak gempa bumi di Indonesia yang kecil dan tidak menyebabkan banyak kerusakan. Tapi, ada juga gempa bumi yang mematikan.

Pada bulan Februari 2022, gempa berkekuatan 6,2 SR menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 460 orang di provinsi Sumatera Barat. Pada Januari 2021, gempa bermagnitudo 6,2 menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai hampir 6.500 orang di provinsi Sulawesi Barat.

Dan pada tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 SR di lepas pulau Sumatra memicu tsunami besar yang melanda 14 negara. Bencana tersebut menewaskan 230.000 orang di sepanjang garis pantai Samudra Hindia, lebih dari setengahnya berada di Indonesia.(AP/VOA/JOK)

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/