Pak Ribut, Santoso seorang guru honorer di salah satu SD Negeri di kabupaten Lumajang menjadi populer setelah video percakapannya dengan siswanya viral di media social, bahkan video itu, sampai tanggal 25 Maret 2022 sudah di lihat lebih dari 12,8 juta kali. Video itu berisi percakapan antara pak Ribut dengan siswanya yang terlihat sangat cair. Para peserta didik tampak sangat nyaman belajar dengan pak Ribut. Sebenarnya, tidak mudah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan seperti ditampilan pak Ribut pada banyak videonya yang lain.
“Sebagai mantan guru dan kepala sekolah, Saya sangat mengapresiasi Pak Guru Ribut yang memiliki pendekatan pembelajaran yang bagus, dekat dengan anak-anak dan sabar melayani pertanyaan anak-anak didiknya. Tampak guru dan siswanya sangat menikmati proses pembelajaran yang ditampilkan pak Ribut,” ujar Retno Listyarti, Komisioner KPAI bidang pendidikan.
“Seorang pendidik yang jauh dari kota besar, namun memiliki kreativitas membuat video di Youtube, aktif di media sosial, dan tetap mengajar dengan semangat tinggi adalah sesuatu yang langka. Pak Ribut mempraktekan merdeka belajar mas Menteri Nadiem dengan pendekatan yang para siswanya tampak nyaman dan bisa bicara ceplas seplos di hadapannya. Pak Ribut juga terlihat sangat sabar menanggapi ceplas ceplos siswanya. Bagi saya, pak Ribut sosok guru yang patut diacungi jempol,” kata Retno menambahkan.
Pak Ribut Dinyatakan Tak Bersalah dan Tak Diberi Sanksi Apapun Oleh Dinas Pendidikan Lumajang
Pak Ribut sempat dilaporkan masyarakat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang juga sempat memanggil pak Ribut untuk dimintai keterangan atas videonya yang viral tentang kaum Sodom. Setelah pertemuan tersebut, Kadisdik Lumajang menyatakan bahwa Pak Ribut sudah benar mengajarnya, karena pak Ribut membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom.
Pak Ribut dalam video yang viral tersebut memang bertanya apa itu kaum sodom? Lalu dijawab anak-anak. Ketika (video itu) dipotong-potong, akhirnya jadi masalah. Materi tentang Kaum Sodom itu merupakan bagian dari materi dalam mata pelajaran Agama Islam yang diujikan dalam ujian atau Penilaian Tengah Semester (PTS). Pak Ribut menurut Kadisdik sudah menyampaikan apa adanya dengan bahasa yang dimengerti oleh anak-anak.
“Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim mengaku sudah melihat utuh video TikTok asli yang diunggah oleh Ribut. Menurutnya dalam hal metode pengajaran di video itu, apa yang disampaikan Ribut sudah benar. Pembahasan tentang Kaum Sodom Nabi Luth itu adalah bagian dari materi mata pelajaran Agama Islam. Jadi pak Ribut bukan sedang melakukan pendidikan seks,” tegas Retno.
Kadisdik Agus memang sempat memanggil Ribut Santoso ke kantornya. Tapi dia tidak memberikan sanksi apa pun. Dia hanya mengklarifikasi video yang viral itu dan memberikan saran kepada Ribut agar lebih berhati-hati lagi mengunggah konten-konten di medsos, apalagi yang sensitif dan berpotensi menyinggung masyarakat.
“Saya mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang yang sudah melakukan penanganan kasus guru Ribut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dalam UU Guru Dosen, memang guru yang diduga melakukan pelanggaran harus diberi kesempatan melakukan pembelaan diri sebelum dinyatakan bersalah/tidak,” ungkap Retno.
Retno menambahkan, Kadisdik Lumajang, Agus Salim patut dicontoh, karena selain paham aturan, juga melakukan penelaahan dan mengumpulkan data dahulu sebelum memanggil guru Ribut, sehingga ia paham masalahnya. Kadisdik juga tampaknya paham eranya sudah berubah, media social dan youtube menjadi bagian yang sulit dipisahkan dalam proses pembelajaran di masa digital saat ini. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.