data macau toto macau
slot mania
https://mpo-slot.pa-ruteng.go.id/
https://anti-rungkad.pa-ruteng.go.id/
rtp slot
slot88
slot ovo
slot zeus
togel kamboja
slot jepang
slot gopay
slot bonus
dewa slot
akun pro thailand
akun pro kamboja/
mpo slot
KPAI Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Perhatikan Nasib Anak Korban Peristiwa Kanjuruhan

KPAI Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Perhatikan Nasib Anak Korban Peristiwa Kanjuruhan

Share

Komisi Perlindungan Anak Indonesia  (KPAI) menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa Kanjuruhan 1 Oktober lalu. Duka tidak hanya atas korban anak yang meninggal pada tragedy tersebut, namun pada mereka yang menjadi yatim karena orangtuanya meninggal dalam peristiwa memilukan tersebu.

“Saya sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)  menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya ratusan korban jiwa dan luka-luka dalam tragedi  kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang (Jawa Timur) usai laga pertandingan sepakbola Arema vs Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022,” kata Komisioner KPAI Retno Listyarti, Senin (03/10).

Retno juga menyesalkan penolakan Operator Liga atas usul aparat keamanan untuk memindahkan jadwal pertandingan menjadi sore hari. “Sejak awal panitia memang sudah mengkhawatirkan pertandingan ini dan meminta kepada Liga (LIB) agar pertandingan dapat diselenggarakan sore hari untuk meminimalisir resiko. Tetapi sayangnya pihak Liga menolak permintaan tersebut dan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari,” imbuh Retno.

Tidak hanya soal jam pertandingan, Retno menyebut membawa anak-anak pada kerumunan massa memang beresiko tinggi, terlebih dilakukan saat malam hari. “Memang membawa anak-anak dalam kerumunan massa sangat berisiko, apalagi di malam hari, karena ada kerentanan bagi anak-anak saat berada dalam kerumunan, karena kita tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam kerumunan tersebut. Namun, masyarakat mungkin membutuhkan hiburan setelah pandemi sudah berlangsung 2 tahun,” urai Retno.

Merespon peristiwa tersebu, KPAI mendesak Pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan terhadap tragedi yang mengakibatkan Jatuhnya  ratusan Korban jiwa dan korban luka, termasuk anak-anak tersebut, dengan membentuk tim penyelidik independen.

KPAI juga mendorong Kapolri untuk melakukan evaluasi secara tegas atas tragedi yang terjadi yang memakan Korban Jiwa baik dari masa suporter maupun kepolisian dan mendorong Pemerintah tetapkan Hari Berkabung Nasional atas tragedi  tewasnya ratusan  supporter di Kanjuruhan, termasuk korban usia anak dan mengheningkan cipta serentak selama 3 menit.

KPAI juga menyatakan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait, agar bertanggung jawab terhadap jatuhnya korban jiwa dan luka-luka  dalam tragedi Kanjuruhan, Malang. Tak sekedar santunan, namun rehabilitasi psikis bagi para korban, terutama anak-anak yang saat ini masih dirawat di rumah sakit. “Begitu pun bagi anak-anak yang orangtuanya meninggal saat tragedi ini butuh dukungan negara, karena mereka mendadak jadi yatim atau bahkan yatim piatu, tulang punggung keluarganya ikut menjadi korban tewas dalam peristiwa ini,” pungkas Retno. (MIM)

Share