Krisis Energi, Negara di Eropa Beralih ke Kayu Bakar

Krisis Energi, Negara di Eropa Beralih ke Kayu Bakar

Share

Krisis energi Eropa telah memaksa sebagian orang untuk beralih ke sumber pemanas yang lebih murah seperti kayu bakar.

Konsekwensinya, permintaan kayu bakar meningkat menyulut kenaikan harga, kelangkaan, dan bahkan pencurian kayu bakar.

Di Moldova, Tudor Popescu membelah kayu bakar untuk memanaskan rumahnya di ibu kota Chisinau. Saat malam-malam semakin dingin, cadangan kayu bakar semakin tinggi di sekeliling rumahnya — sebagai persediaannya untuk musim dingin yang akan datang.

Di masa lalu, Popescu bergantung pada gas alam untuk menghangatkan rumahnya di pagi hari dan kayu bakar di malam hari. Tetapi, pasokan gas sekarang terbatas, menyusul pemotongan besar-besaran ekspor gas Rusia.

Perusahaan energi Rusia Gazprom telah mengancam pengurangan lebih banyak lagi.

“Saya tidak akan menggunakan gas lagi, jadi sepenuhnya akan bergantung pada kayu,” kata Popescu. “Tapi, apa yang saya miliki tidak cukup,” tambahnya.

Permintaan kayu bakar di Eropa tidak terbatas pada negara-negara miskin seperti Moldova. Hutan-hutan di Jerman, Polandia, dan Republik Ceko menghadapi permintaan kayu bakar yang semakin kuat.

Dinas kehutanan Jerman telah melaporkan mendapatkan permintaan kayu bakar dari orang-orang yang belum pernah mencari kayu bakar sebelumnya. Masyarakat seolah tidak tahu bahwa proses untuk mendapatkan kayu bakar memakan waktu dua tahun. Itu adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan kayu sepenuhnya sehingga akan mudah terbakar di tungku kayu. Demikian kata kantor kehutanan di negara bagian Hesse barat daya.

Polisi hutan Jerman juga melaporkan peningkatan insiden orang-orang yang mengumpulkan kayu tumbang di hutan, seringkali mereka tidak mengetahui bahwa itu ilegal.

Hutan negara di Republik Ceko juga melaporkan peningkatan permintaan kayu bakar. Pemerintah hanya menjual kayu untuk digunakan di rumah. Para pejabat mengatakan mereka harus membatasi jumlah kayu bakar yang dijual kepada individu.

Di Polandia, permintaan kayu bakar kecil dari hutan negara meningkat 46 persen dari tahun sebelumnya. Permintaan kayu bakar yang lebih besar naik 42 persen. Seorang juru bicara Hutan Polandia mengatakan bahwa kayu bakar kecil mungkin adalah bahan pemanas termurah di negara-negara Uni Eropa. Dia juga mengatakan pencurian kayu bakar juga meningkat.

Polisi Austria baru-baru ini memperingatkan orang-orang untuk mengawasi mereka yang mengaku menjual kayu bakar secara online. Polisi di Jerman telah mengeluarkan peringatan serupa.

Badan statistik Jerman mengatakan harga kayu bakar dan produk kayu yang digunakan dalam pemanas rumah naik lebih dari 85 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya. Meski begitu, pemanasan dengan kayu masih lebih murah daripada gas alam. Gas berharga 20,9 sen per kilowatt jam panas, sedangkan produk kayu berharga 14,88 sen.

Di Inggris, harga kayu bakar juga naik. Ada peningkatan besar dalam permintaan meskipun harga 15 sampai 20 persen, yang lebih tinggi dari tahun lalu.

Di Denmark, permintaan tungku pembakaran kayu meningkat seiring dengan permintaan kayu bakar itu sendiri. Situs penjualan Denmark DBA mengatakan pencarian untuk produk pembakaran kayu telah meningkat lebih dari 1.300 persen pada tahun lalu.

Pada saat yang sama, pejabat pemerintah dan pemerhati lingkungan telah memperingatkan Denmark tentang risiko membakar kayu bakar. Asap yang dihasilkan bisa berbahaya dan menambah polusi dan hilangnya pohon menambah masalah perubahan iklim.(VOA/WAK)

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/