Para peneliti telah menemukan jasad seorang anak berusia tiga tahun yang terkubur 78.000 tahun yang lalu di sebuah lubang pemakaman kuna bernama Panga ya Saidi di utara Mombasa, Kenya.
Lubang pemakaman manusia itu diyakini sebagai yang tertua yang ditemukan di Afrika. Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu (5/5/2021).
Penguburan manusia purba jarang terjadi di Afrika. Kuburan tertua yang sebelumnya pernah ditemukan di Afrika yaitu pada tahun 1941, dan berusia antara 74.000 dan 58.000 tahun yang lalu.
Terkait dengan penemuan terbaru di Mombasa itu, peneliti menamai jasad yang yang ditemukan itu sebagai Mtoto, yang dalam bahasa Swahili berarti “anak”.
“Tulangnya sendiri belum kita pastikan berapa persis usianya. Kami harus menghitung dulu usia sedimen yang mengisi lubang tempat anak itu dikuburkan,” kata penulis pendamping penelitian, Alain Queffelec, kepada kantor berita UPI melalui e-mail.
“Dengan menggunakan teknik yang disebut Optically Stimulated Luminescence, dimungkinkan untuk mengetahui kapan terakhir kali butiran kuarsa dan feldspar terpapar sinar matahari. Metode ini memungkinkan untuk mengetahui usia sedimen yang sebagian besar lebih tua dari yang dapat ditentukan oleh radiokarbon,” tambah Queffelec, yang merupakan seorang peneliti dari Universitas Bordeaux di Prancis.
Para peneliti yakin bahwa anak itudengan sengaja dikuburkan — kemungkinan besar dengan bantuan beberapa anggota komunitas.
Meskipun tanda-tanda sesajen atau oker tidak ditemukan di Panga ya Saidi, para peneliti mengatakan mereka menduga penguburan anak tersebut menampilkan ritual yang kompleks.
“Kami memastikan bahwa tubuh itu terkubur di dalam lubang dengan membandingkan geokimia dan ukuran partikel dari sedimen lubang dengan sedimen dari lapisan stratigrafi yang berbeda, dan dengan mengamati struktur sedimen di bawah mikroskop,” jelas Queffelec.
Tim peneliti juga memastikan kepala anak itu diletakkan di atas benda yang juga terbuat dari bahan yang mudah rusak.
“Secara khusus, posisi tulang anak itu sesuai dengan fakta bahwa tubuh bagian atas dibungkus dan kepala ditopang dengan bahan yang mudah rusak,” ungkap Queffelec.
Meskipun Mtoto telah dipastikan adalah manusia modern, Homo sapiens, analisis morfologi gigi anak itu menunjukkan ciri-ciri kuna dari nenek moyang Afrika yang lebih jauh masih kentara terlihat di antara populasi manusia purba.
Menurut para peneliti, keberadaan ciri-ciri primitif Mtoto juga menunjukkan bahwa manusia modern memiliki akar yang dalam dan beragam di Afrika, dan bahwa kemunculan serta evolusi Homo sapiens itu rumit.(UPI/LIG)

Hobi menyusun kata dan susur gua
One thought on “Kuburan Tertua di Afrika Ditemukan di Kenya, Jasad Dipastikan Dibungkus Kain Kafan”