Seorang pria Palestina di Gaza telah menemukan salah satu harta sejarah terbesar yang pernah ditemukan di daerah itu, yakni lantai mosaik. Para arkeolog dan sejumalh peneliti pun merasa sangat senang dengan penemuan ini.
Mosaik adalah permukaan yang dibuat dengan potongan-potongan kecil kaca atau batu berwarna, terkadang menciptakan gambar sesuatu.
Musim semi lalu, Salman al-Nabahin sedang menanam pohon zaitun ketika tiba-tiba sekopnya mengenai benda keras. Dia kemudian memanggil putranya untuk meminta bantuan dalam menggali. Butuh tiga bulan sebelum mereka sepenuhnya menemukan lantai mosaik dari periode Bizantium, berusia lebih dari 1.000 tahun. Warna masih cerah dan barang dalam kondisi baik. Desain mosaik mencakup gambar burung dan hewan lainnya.
René Elter, seorang arkeolog dari French Biblical and Archaeological School of Jerusalem, mengatakan bahwa ini adalah lantai mosaik paling indah yang pernah ditemukan di Gaza.
Elter menambahkan bahwa mosaik itu berasal dari masa antara abad ke-5 dan ke-7. Namun, menurutnya, kajian yang cermat harus dilakukan untuk mengetahui kapan tepatnya lantai itu dibangun dan apakah itu bagian dari bangunan religius atau non-religius.
Elter yang telah melakukan penelitian di Gaza pada masa lalu, belum bisa mengunjungi situs penemuan tersebut. Tapi, dia sempat melihat serangkaian gambar diam, atau foto, dan video dari mitra penelitian lokal.
Jalur Gaza, daerah pesisir Palestina antara Israel dan Mesir, adalah jalur perdagangan yang sibuk antara Mesir dan Levant di zaman kuna. Daerah ini penuh dengan sisa-sisa peradaban kuna, dari Zaman Perunggu hingga era Islam dan Ottoman.
Namun, harta karun tersebut jarang dilindungi. Di masa lalu, benda-benda sisa peradaban kuna kerap dicuri. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bahkan dirusak atau dihancurkan oleh proyek pembangunan atau pertempuran.
Blokade Israel-Mesir didirikan setelah kelompok Hamas mengambil kepemimpinan Gaza pada tahun 2007. Blokade telah merugikan ekonomi Gaza, meninggalkan sedikit sumber daya untuk perlindungan benda-benda kuna.
Hamas sendiri kurang memperhatikan perawatan situs kuna karena mencoba memenuhi kebutuhan populasi yang berkembang pesat. Lebih dari 2,3 juta warga Gaza tinggal di wilayah seluas 300 kilometer persegi itu.
Pada tahun 2017, mesin penggali menghancurkan sebagian besar situs yang berisi sisa-sisa pemukiman Zaman Perunggu berusia 4.500 tahun untuk membuat proyek perumahan bagi karyawan Hamas.
Awal tahun ini, mesin yang menggali untuk proyek perumahan yang dibiayai Mesir di Gaza utara menemukan sebuah makam era Romawi.
Di antara beberapa situs kuna yang dilindungi di Gaza adalah biara St. Hilarion, yang dibangun pada akhir Kekaisaran Romawi, dan sebuah gereja Bizantium yang diperbaiki dan dibuka oleh kelompok bantuan tahun ini.
Sementara situs-situs ini juga memiliki mosaik, Elter mengatakan penemuan terbaru, di kota Bureij, Gaza tengah, adalah sesuatu yang “luar biasa.”(AP/VOA/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua