Seorang anak laki-laki Ukraina berusia 15 tahun dan ayahnya dari sebuah desa di luar Kyiv mendapat pujian atas jasa mereka membantu militer Ukraina.
Pada hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina, Andriy Pokrasa dan ayahnya, Stanislav, menggunakan drone untuk mengambil foto barisan panjang tank Rusia yang bergerak ke Kyiv.
Ayah dan anak itu kemudian mengirim foto dan lokasi tank ke tentara Ukraina, sehingga pasukan artileri Ukraina dapat segera menghadang.
Mereka mengatakan berulang kali menerbangkan drone untuk mengambil foto dan mengirimkan hasilnya ke militer Ukraina. Stanislav mengatakan dia tahu bagaimana cara menerbangkan drone, tetapi anaknya adalah pilot yang lebih baik daripada dirinya. Keduanya sadar mereka bisa ditangkap atau dibunuh jika pasukan Rusia mengetahuinya.
“Ini adalah momen paling menakutkan dalam hidup saya,” kata Pokrasa.
Pokrasa tidak tahu berapa banyak target yang berhasil dilumpuhkan pasukan Ukraina berdasarkan informasi mereka. Tetapi, sang ayah mengatakan bahwa ada lebih dari 20 kendaraan militer Rusia yang hancur, di antaranya truk bahan bakar dan tank.”
Ketika pertempuran untuk menguasai di luar Kyiv meningkat, tentara Ukraina mendesak keluarga Pokrasa untuk meninggalkan desa mereka, yang akhirnya diduduki oleh pasukan Rusia.
Stanislav, seperti semua pria dewasa di bawah 60 tahun, harus tinggal di Ukraina. Pokrasa sendiri meninggalkan negara itu bersama ibunya untuk menyelesaikan sekolah di Polandia. Tapi, kemudian, mereka kembali karena pertempuran berpusat di timur Ukraina.
“Saya senang bahwa saya berkontribusi, dan dapat melakukan sesuatu. Tidak cuma duduk dan menunggu,” kata bocah itu.(AP/VOA/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua