Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Kok Bisa, YouTube Learning, Kementerian Pendidikan, Budaya dan Ristek RI menghadirkan Akademi Edukreator, gerakan nasional untuk melatih guru, siswa dan profesional untuk merancang konten edukasi yang menarik di berbagai macam bidang. Tujuan utama program ini yaitu agar ketersediaan konten-konten edukatif menjadi lebih banyak dan lebih menarik.
Ini adalah untuk kedua kalinya Edukreator dilangsungkan. Sebelumnya, program ini telah sukses digelar pada 2020, dengan lebih dari 1000 kreator konten edukasi yang telah bergabung dan dilatih oleh tokoh-tokoh edukreator Indonesia.
Menteri Dikbudristek RI, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa di masa pandemi ini, di mana kelas tatap muka tidak menjadi satu-satunya pilihan untuk belajar, tenaga pendidik diharapkan dapat beradaptasi dan turut menyediakan konten-konten edukatif.
”Guru bukan lagi salah satu kunci dalam pendidikan Indonesia, namun kunci utama. Kalau kita belum meningkatkan motivasi guru, kesejahteraan guru, dan lainnya, maka kita belum bisa melakukan perubahan di sistem pendidikan kita,” ujar Nadiem, seperti dikutip dari laman lipi.go.id.
Nadiem menambahkan bahwa guru sudah seharusnya kreatif untuk dapat terus membuka wawasan murid, dan tidak pernah berhenti belajar. ”Guru bukanlah administrator pendidikan. Guru mengemban tugas memerdekakan potensi anak-anak mereka. Guru di zaman sekarang sudah tidak lagi takut melakukan inovasi, metode-metode yang berbeda, untuk kebaikan pembelajaran murid. Saya yakin insting tersebut sudah ada dalam diri guru,” tambah Nadiem.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko, mengatakan bahwa memasyarakatkan sains menjadi hal yang penting untuk membentuk masyarakat ilmiah dan memajukan riset Indonesia.
”Komunikasi publik mengenai ilmu pengetahuan dan riset menjadi penting, selain agar masyarakat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan, namun juga semakin menarik lebih banyak generasi muda untuk melakukan riset dan mendalami ilmu pengetahuan,” jelas Handoko.
Menurut Handoko, riset bukan lah hal yang hanya dapat dilakukan secara eksklusif oleh peneliti, namun dapat dilakukan siapa saja, dan dimulai dari bangku sekolah.
”Semua orang dapat melakukan riset dan inovasi, asalkan memiliki rasa ingin tahu dan kreatifitas. Dari situ lah mengapa memasyarakatkan sains penting untuk memancing jiwa-jiwa kreatif dan ingin tahu masyarakat,” tambahnya.
Pendaftaran Akademi Edukreator 2021 saat ini sudah dibuka bagi siapapun yang tertarik untuk menjadi kreator konten edukasi. Pendaftar dapat mengakses situs http://akademiedukreator.com/ untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
Tahun ini, Akademi Edukreator menghadirkan program penjurusan, di mana peserta dapat belajar lebih dalam kelas Akademis, Vokasi, dan Edutainment yang dapat dipilih sesuai minat.
Selain itu, alumni Akademi Edukreator juga akan turut mengajar dan menginspirasi peserta. Kelas ekstra bidang kesehatan juga ditambahkan agar peserta dapat belajar melawan hoax terkait pandemi dan kesehatan, sekaligus membantu edukasi kesehatan di situasi seperti sekarang.(LIPI/RAH)

Hobi menyusun kata dan susur gua