Pada awal pandemik Covid-19 sejumlah radio di Jabar dan Jakarta banyak yang terkena imbas. Penurunan iklan yang cukup tinggi berimbas pada pemutusan hubungan kerja pada sejumlah awak media. Yang sempat jadi isu nasional adalah sebuah radio network di Jakarta yang mem-PHK nyaris 70% total karyawannya di pusat dan daerah.
Berbeda dengan kondisi di perkotaan, sejumlah radio di daerah meski sempat terpengaruh penurunan omset, rupanya masih banyak yang bertahan. Salah satu radio yang sampai saat ini bisa dibilang stabil di daerah, adalah Radio Ranca di Garut Selatan.
Radio Ranca bahkan saat ini sedang bebenah dan siap menggelar event off air, seperti event jalan sehat yang rencananya akan digelar pada Oktober mendatang. Menurut Dony Prasetya, Kepala Studio Radio Ranca, melalui sambungan telfon, Jumat (08/06) pendengar radio di daerah masih banyak. Ini harus menjadi pelecut untuk menjadikan radio sebagai sarana pendidikan dan penyebar luasan informasi yang bisa meningkatkan kualitas penduduk di ‘pinggiran.’
Untuk itu, kata Dony, SDM penyiar radio daerah harus ditingkatkan. “Materi acara yang hanya kirim salam harus diisi juga muatan informasi yang mengedukasi masyarakat sini,” kata Dony. Ia juga mengatakan perlu ada praktisi dari kota besar seperti Bandung dan Jakarta yang menularkan ilmunya agar bobot penyiar radio di daerah tidak sekedar menghibur namun juga bisa menjadi jurnalis radio yang menghimgpun dan memberikan informasi yang mencerahkan warga.
Senada dengan Dony, Konsultan Media Elektonik, Vidya Imbar, yang ditemui Tepas.id beberapa waktu lalu mengatakan, radio sekarang harus berubah. Karena gadget saat ini bisa menyuguhkan apapun. Dari TV sampai radio, bisa diakses gadget, oleh karenanya perlu ada sentuhan agar radio tetap dilirik. “Kalau perlu radio tidak hanya bisa didengar tapi bisa dilihat, hanya konsepnya tetap radio yang pasti harus berbeda dengan TV,” imbuh Imbar.
Bila radio sudah mudah diakses di mana pun (tidak hanya dengan pesawat radio) dan programnya lebih variatif, tidak mengandalkan lagu saja, para pemasang iklan dimungkinkan untuk kembali beriklan di radio. Menurut Dony dan Imbar ini suatu keniscayaan, karena jaman semakin canggih konsep dan SDM-nya pun harus sama canggihnya. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.