Membangun ‘Networking’ Tak Harus Selalu untuk Kepentingan Bisnis

Membangun ‘Networking’ Tak Harus Selalu untuk Kepentingan Bisnis

Share

No man is an island. Demikian bunyi sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris. Maksudnya, manusia bukanlah sebuah pulau yang bisa berdiri sendirian. Manusia membutuhkan manusia lainnya. Persis, kita memang tidak bisa hidup sendirian.

Kita selalu membutuhkan orang lain dalam menapaki setiap langkah kehidupan. Untuk mendapatkan orang-orang yang dibutuhkan, kita perlu mengenal orang-orang bersangkutan. Pun mereka perlu mengenal kita. Agar kita mengenal mereka dan mereka mengenal kita, kita perlu membuat koneksi (hubungan) dengan mereka. Koneksi ini bisa dengan mudah diperoleh lewat yang namanya networking (jejaring).

Secara sederhana, networking dapat diartikan sebagai upaya membuat koneksi sehingga kita mudah mengenal orang dan orang mudah mengenal kita. Mengenal di sini bukan cuma tahu nama serta wajah. Yang dimaksud mengenal di sini adalah bahwa orang lain tahu siapa kita, apa kegiatan kita, apa keunggulan kita dsb.dst. Begitu juga kita mengenal siapa mereka, apa kegiatan mereka, apa keunggulan mereka dsb.dst.

Khusus dalam kancah bisnis, sebagaimana diungkap oleh laman www.profnet.org, networking adalah “getting to know people and businesses, and developing trust and communication to make the process of business easier and more profitable.” Maksudnya, networking adalah bagaimana kita mengenali orang dan usaha mereka sekaligus mengembangkan kepercayaan dan komunikasi sehingga proses bisnis menjadi lebih lancar dan menguntungkan (kedua pihak).

Tentu saja, networking tidak harus selalu untuk kepentingan bisnis semata. Bisa saja untuk kepentingan yang lain, seperti personal, sosial, profesi atau pun hobi. Semakin luas networking yang kita buat, maka semakin baik. Jadi, sebaiknya kita tidak hanya membuat networking untuk kepentingan bisnis semata.

Terkait dengan pengembangan networking, ada tiga pertanyaan mendasar yang mungkin kita perlu cermati sebelum membangun networking.

1. Dimana bisa membuat networking?
Networking dapat mulai dilakukan di manapun sepanjang ada dua orang atau lebih berkumpul bersama. Perkenalan pribadi di dalam sebuah lift secara singkat, misalnya, dengan menanyakan nama serta pekerjaan dan saling bertukar kartu nama sudah bisa menjadi langkah awal sebuah networking.

2. Kapan bisa membuat networking?
Kapan pun kita bisa membuat networking. Tidak harus melulu mengagendakan waktu khusus untuk bisa melakukan networking. Memang, terkadang ada saat-saat khusus yang berpeluang besar untuk digunakan dalam membangun networking. Namun, tidak harus selalu terpaku pada saat khusus. Sepanjang ada kesempatan, kapanpun itu, kita bisa memanfaatkannya untuk membuat networking.

3. Bagaimana membuat networking?
Berkenalan merupakan awal dari networking. Maka, jangan sungkan untuk mengenalkan diri kamu. Tekadkan agar dapat selalu bertemu dan berkenalan dengan orang yang baru, kapanpun itu. Tanyakan kepada orang-orang yang telah kamu kenal siapa yang mereka kenal. Lakukan hal-hal ini sesering mungkin, di manapun berada. Semakin sering kamu melakukannya, semakin bertambah kenalan kamu.

Menurut Diane Darling dan Bruce Katcher, praktisi dan juga konsultan bisnis yang banyak memberikan pelatihan soal pentingnya networking, agar dapat membangun networking dengan lebih baik, perlu kiranya diperhatikan beberapa hal berikut.

1. Kenali secara pribadi
Kenalilah orang jangan cuma sebatas bidang usahanya saja, tetapi juga yang menyangkut aspek kepribadiannya. Semakin banyak mengenal orang bersangkutan semakin mudah kamu menjalin networking.

2. Biarkan orang mengenalkan kamu
Selain mengenalkan diri kamu, biarkan pula orang lain mengenalkan kamu kepada yang lainnya. Selain itu, coba juga kamu mengenalkan orang lain kepada orang lainnya.

3. Buat panggilan telefon
Seringlah membuat panggilan telefon sekedar mengucapkan “helo” dan “apa kabar” kepada orang-orang yang telah kamu kenali. Lakukan hal ini secara acak kepada orang-orang yang berbeda setiap hari/minggunya.

4. Usir perasaan sungkan
Usir perasaan sungkan atau malu untuk mengawali pembicaraan dengan orang yang belum kamu kenal. Mulailah untuk mengawali percakapan singkat dan bersahabat dengan orang yang belum kamu kenal saat ketemu mereka. Komentar tentang cuaca sudah dapat digunakan untuk memulai pembicaraan.

5. Aktif ikut organisasi
Aktiflah terlibat dalam berbagai organisasi atau perkumpulan. Sekali kamu aktif, akan banyak orang mengenal siapa dan bagaimana diri kamu. Lambat namun pasti, mereka bukan hanya mengenal kamu namun juga memercayai diri kamu.

6. Jangan sungkan bertanya
Seringlah bertanya. Jangan selalu diem saat bersama-sama orang lain. Bertanyalah tentang diri mereka. Pertanyaan-pertanyaan ringan seperti tinggal di mana atau apa hobi mereka sudah dapat menjadi awal percakapan yang dapat berkembang lebih jauh.

7. Pulang lebih lambat
Datang lebih awal, pulang lebih lambat. Ada saja acara pertemuan yang mungkin harus dihadiri. Dari mulai arisan di tempat kerja suami sampai rapat orangtua siswa untuk acara bazar di sekolah. Coba datang lebih awal dan pulang lebih lambat saat menghadiri pertemuan-pertemuan. Celah terbaik untuk membangun jejaring adalah pada saat sebelum pertemuan dan setelah pertemuan usai dilakukan.

8. Lakukan tindak lanjut
Begitu kamu telah mendapatkan kenalan baru. Jangan cuma simpan nomor kontaknya dan melupakan orang tersebut. Segera tindak lanjuti dengan, misalnya, menelefonnya, me-WA-nya atau meng-email-nya, sehingga kontak bisa terus berlanjut.

9. Ikut seminar dan lihat pameran
Banyak seminar dan pameran digelar. Jangan jadi kutu rumah. Sekali-kali ikut hadir di seminar, walau cuma sebagai partisipan. Lain kesempatan datanglah melihat-lihat pameran. Banyak orang baru yang dapat kamu jadikan kenalan untuk membangun networking. (WAK)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *