Menyiapkan Gravitasi Tiruan untuk Bulan agar Orang Bisa Tinggal dan Melahirkan di Bulan

Menyiapkan Gravitasi Tiruan untuk Bulan agar Orang Bisa Tinggal dan Melahirkan di Bulan

Share

Peneliti Jepang telah merilis rencana untuk menciptakan tingkat gravitasi yang sama seperti di Bumi untuk bulan.

Upaya tersebut bertujuan untuk mendukung rencana Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk membangun pangkalan jangka panjang bagi manusia di bulan.

Gravitasi rendah di bulan akan mempengaruhi manusia yang tinggal di sana dengan cara yang penting. Badan antariksa Amerika NASA mencatat bahwa gravitasi di permukaan bulan adalah seperenam gravitasi yang kita alami di Bumi.

Perancang yang mengerjakan rencana untuk menciptakan tingkat gravitasi Bumi di bulan, yang dikenal sebagai “1 g,” telah mengusulkan penggunaan sistem sentrifugal. Gaya sentrifugal diciptakan oleh gerakan melingkar. Mesin centrifuge berputar sangat cepat untuk memaksa material di dalamnya menjauh dari pusat atau titik sumbu. Demikian penjelasan NASA.

Sistem yang direncanakan ini akan menciptakan gravitasi buatan dalam ruang tertutup di permukaan bulan.

Proyek ini merupakan kemitraan antara peneliti di Universitas Kyoto Jepang dan insinyur di perusahaan bangunan Jepang Kajima. Para peneliti mengatakan sistem sentrifugal juga bisa bekerja di Mars. Kedua lembaga tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan studi bersama tentang pengembangan lingkungan hidup di bulan.

“Umat manusia sekarang bergerak dari era ‘tinggal’ di luar angkasa ke era ‘hidup’ di Bulan dan Mars,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pusat Antariksa Manusia SIC Universitas Kyoto.

Para peneliti mengatakan mereka berencana untuk “mengembangkan infrastruktur” untuk mendukung kehidupan manusia di bulan dan Mars. Ini akan melibatkan pembangunan “habitat gravitasi buatan” di kedua tempat.

Struktur besar yang dipersiapkan akan dirancang dengan ruang hidup, serta hutan kecil dan tepi laut. Tim ini menamakan proyek bulannya Lunar Glass. Dikatakan versi struktur yang sederhana dapat dibangun di bulan pada tahun 2050.

Yosuke Yamashiki, direktur Pusat Antariksa Manusia SIC, mengatakan kepada surat kabar Jepang, Asahi Shimbun, “Tidak ada rencana seperti ini dalam rencana pengembangan ruang angkasa negara lain.” Yamashiki menambahkan bahwa rencana tersebut “mewakili teknologi penting” yang akan memungkinkan manusia untuk pindah ke luar angkasa untuk waktu yang lama.

AS, Rusia, dan Tiongkok merencanakan proyek luar angkasa jangka panjang.

Badan antariksa Amerika NASA berencana untuk mengembalikan manusia ke bulan pada awal 2025 sebagai bagian dari program Artemis-nya. Program ini juga menyerukan untuk membangun pangkalan jangka panjang di bulan yang suatu hari nanti bisa meluncurkan astronot ke Mars.

Tahun lalu, Tiongkok dan Rusia menandatangani perjanjian untuk mendirikan stasiun penelitian bulan internasional di permukaan bulan.

Dan miliarder Amerika serta kepala SpaceX, Elon Musk, mengatakan dia ingin meluncurkan manusia ke Mars dengan roket perusahaannya pada tahun 2030.

Tinggal di bulan
Para peneliti Jepang mengatakan salah satu tujuan utama dari lingkungan gravitasi buatan adalah untuk memungkinkan orang tinggal di bulan atau Mars tanpa menderita efek fisik yang buruk. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tubuh manusia dapat dirugikan oleh kurangnya gravitasi di luar angkasa.

Tim peneliti Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lingkungan gravitasi buatan dapat memungkinkan manusia untuk melahirkan di tempat-tempat seperti bulan atau Mars. Selain itu, anak yang dilahirkan bisa berkembang dan tumbuh normal. Namun, para peneliti mencatat bahwa banyak penelitian dan pengujian akan diperlukan untuk mengidentifikasi manfaat kesehatan yang sebenarnya dari gravitasi buatan di luar angkasa.

Dengan tinggal di lingkungan seperti itu, “manusia akan dapat memiliki anak tanpa kecemasan dan mempertahankan kondisi fisik yang memungkinkan mereka untuk kembali ke Bumi kapan saja,” kata para peneliti.

Bagian lain dari proyek ini melibatkan rencana untuk membangun sistem transportasi untuk melakukan perjalanan antara Bumi, bulan dan Mars. Apa yang disebut “Hexagon Space Track” akan menggunakan teknologi gravitasi buatan yang sama dengan struktur yang diusulkan. Begitu dijelaskan oleh tim peneliti. Sistem akan dirancang untuk memungkinkan kendaraan berhenti di “stasiun” — dibangun di atas satelit — yang mengorbit bulan atau Mars.(VOA/WAK)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *