Sejumlah istilah asing (Bahasa Inggris) banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari millenial. Di dunia maya, saat kita berselancar di medos tentu sudah tidak asing dengan kata mood dan influencer.
Yang jadi masalah, ternyata millenial umumnya salah memaknai dua istilah bahasa Inggris tersebut. Dari telisik tepas.id, kesalahan ini meluas karena millenial hanya copy paste saja istilah tersebut, tanpa sama sekali menguasai makna kata mood dan influencer.
Mood artinya suasana hati. Malas melakukan sesuatu, sedang gusar, sedang excited adalah gambaran suasana hati. Ditunjukan untuk menggambarkan suasana sedang baik atau tidak dalam melakukan sesuatu.
Dalam Bahasa Inggris contoh penggunaannya antara lain, He is in a good mood for playing soccer tonight. Atau, I am not in a good mood to finish this assignment today.
Jadi kalau di story IG kalian dipajang foto atau video musik musisi favorit kalian dan diberi caption mood doang, secara makna bahasa, gak punya arti apapun. kalaupun mau bermakna, kalian harus tulis mood booster. Mood booster artinya pendorong suasana hati jadi lebih baik.
Satu lagi istillah yang sering salah dimaknai adalah influencer. Kata influencer sebenarnya adalah mereka yang memberi pengaruh (secara positif) kepada masyarakat luas. Di kita, siapapun yang followernya banyak dan konten medsosnya viral selalu disebut influencer.
Pada kenyataannya influencer yang disebut oleh banyak orang di Indonesia kontennya tidak memberi dampak membangun, atau setidaknya memberi pengaruh positif dan bermanfaatpun, tidak sama sekali.
Sepertinya sudah saatnya hal-hal semacam ini disadari dan diperbaiki, agar si empunya bahasa gak ngetawain kita he he he. (MIM)
Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.
