Musik Afrika semakin populer di internet dan di ponsel pintar dan di tempat-tempat nun jauh di luar Afrika.
Oleh sebab itu, perusahaan Universal Music Group meluncurkan Virgin Music Africa Label & Artist Services, pada bulan Juni lalu. Ini bertujuan untuk mendukung perusahaan rekaman musik independen Afrika.
Virgin Music Africa Label & Artist Servic akan mendigitalkan katalog musik, atau koleksi lagu yang berasal dari pemilik yang sama, yang tidak lagi tersedia untuk pembeli. Perusahaan ini bertujuan untuk memperluas ke pasar yang berkembang.
Minat dari perusahaan musik internasional tumbuh lantaran artis Afrika menjadi pemain utama di acara musik internasional seperti festival dan konser. Termasuk di ajang Afro Nation di Portugal dan Africolor di Prancis.
Jenis musik Afrika seperti Afrobeat, Rhumba, dan Amapiano menduduki puncak daftar musik populer, yang dikenal sebagai tangga lagu.
Franck-Alcide Kacou, direktur pelaksana Universal Music Africa dan Virgin Music Africa Label & Artist , mengatakan memiliki lebih dari 15.000 judul musik dan lagu. Kacou menambahkan bahwa mereka memiliki 50 label mitra dan sekitar 100 artis dari 25 negara.
Para seniman tersebut antara lain maestro M’balax Senegal Youssou Ndour, Lokua Kanza dari Kongo, Magic System dari Pantai Gading dan Cabo Snoop dari Angola.
Kacou mengatakan bahwa perusahaannya akan mendigitalkan dan menyediakan musik Afrika saat ini di media musik seperti vinyl, kaset, atau CD. Tujuannya adalah untuk menjangkau pendengar yang lebih muda.
”Ini adalah peluang nyata bagi negara-negara yang juga mengalami transformasi digital ini,” kata Kacou, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pihaknya, sambung Kacou, akan mendukung label independen yang mencari jaringan lebih luas.
Menurut Kacou, menemukan produser di Afrika dan menyediakan karya budaya adalah “tantangan nyata” bagi banyak seniman. Ia menambahkan bahwa sebagian besar seniman tidak menerima cukup banyak uang untuk karya musik mereka.(VOA/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua