Secara global, jumlah orang yang hidup dengan demensia akan meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2050. Demikian menurut sekelompok peneliti.
Kasus demensia diproyeksikan meningkat dari sekitar 57,4 juta pada tahun 2019 menjadi sekitar 152,8 juta pada tahun 2050, terutama didorong oleh pertumbuhan populasi dan penuaan.
“Hal ini menekankan kebutuhan vital untuk penelitian yang berfokus pada penemuan pengobatan pengubah penyakit dan intervensi murah yang efektif untuk pencegahan atau penundaan gejala awal demensia,” kata pemimpin penelitian, Emma Nichols, dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
Para peneliti mengatakan peningkatan terbesar dalam kasus demensia diperkirakan terjadi di timur sub-Sahara Afrika, Afrika Utara dan Timur Tengah.
Sementara tren positif dalam akses pendidikan di seluruh dunia diperkirakan akan mengurangi 6,2 juta kasus demensia pada tahun 2050, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan dan gula darah tinggi diperkirakan akan meningkatkan kasus sebesar 6,8 juta.
Hasil penelitian ini dipresentasikanpada pertemuan Asosiasi Alzheimer, yang diadakan di Denver, Amerika Serikat, secara online, baru-baru ini.
“Perbaikan gaya hidup pada orang dewasa di negara maju dan tempat lain — termasuk peningkatan akses ke pendidikan dan perhatian yang lebih besar pada masalah kesehatan jantung — telah mengurangi insiden demensia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jumlah total dengan demensia masih meningkat karena penuaan populasi,” kata Maria Carrillo, kepala ilmu pengetahuan dari Asosiasi Alzheimer.
“Selain itu, obesitas, diabetes, dan gaya hidup tidak aktif pada orang muda meningkat dengan cepat, dan ini adalah faktor risiko demensia,” tambahnya, dalam rilis berita seusai pertemuan.
Nichols mengatakan perkiraan ini akan membantu pembuat kebijakan dan pengambil keputusan lebih memahami perkiraan peningkatan demensia dan apa yang menyebabkannya.
Nichols bersama timnya menggunakan data yang sama untuk memperkirakan bahwa tingkat kematian penyakit Alzheimer naik 38% di seluruh dunia antara tahun 1990 dan 2019. Studi itu diterbitkan tahun lalu di Alzheimer & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association.
Menurut Carrillo, tanpa pengobatan yang efektif untuk menghentikan, memperlambat atau mencegah Alzheimer dan semua jenis demensia, jumlah kasus akan meningkat setelah tahun 2050 — dan ini akan mempengaruhi individu, pengasuh, sistem kesehatan dan pemerintah.
“Selain terapi, sangat penting untuk menekankan intervensi yang disesuaikan secara budaya untuk mengurangi risiko demensia melalui faktor gaya hidup seperti pendidikan, diet, dan olahraga,” tambah Carrillo.(UPI/RAH)

Hobi menyusun kata dan susur gua