data macau toto macau
slot mania
https://mpo-slot.pa-ruteng.go.id/
https://anti-rungkad.pa-ruteng.go.id/
rtp slot
slot88
slot ovo
slot zeus
togel kamboja
slot jepang
slot gopay
slot bonus
dewa slot
akun pro thailand
akun pro kamboja/
mpo slot
Pangkas Rambut, Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Pangkas Rambut, Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Share

Siang yang panas tidak membuat tepas.id malas untuk berjalan, sekedar potong rambut di pemangkas andalan gue, yang berada di Jl. Gatot Subroto Kota Cimahi. Ini salah satu pangkas rambut legend, yang buka sejak tahun 60-an. Tepas.id sendiri punya pemangkas langganan di tempat ini. Namanya Nunung, sudah memangkas rambut tepas.id sejak tahun1988. Berlangganan selama 33 tahun, sudah sangat dekat, sehingga sering bertukar fikiran dan berbagi informasi. Nunung memiliki beragam pelanggan, dari mulai pejabat di Jabar, mantan Walikota, Komandan Kesatuan TNI sampai anak sekolahan. Di usia yang sudah hampir kepala enam profesi sebagai pemangkas rambut masih terus dilakoni. Ia bercerita, tak tahan kalau tinggal di rumah, karena terbiasa bekerja. Dua dari tiga anaknya, yang sudah bekerja, yang merupakan lulusan Politeknik dan SMK ternama, sering meminta Nunung untuk istirahat. Namun Nunung tolak secara halus. Walaupun anaknya mampu menghidupi, namun prisnsip Nunung, selama raga masih diberi karunia kesehatan, maka ia akan terus berjuang mencari nafkah.

Di masa pandemi covid-19, dimana sebagaian perusahaan besar mem-PHK karyawannya. Banyak usaha yang juga harus tutup karena ketidakpastian ekonomi, tempat pemangkas rambut di mana Nunung bekerja, masih terus bertahan. Meski demikian, diawal pandemi, terlebih saat penerapan PSBB, saat pertama kali buka setelah nyaris sebulan setengah tutup, konsumen turun drastis. Saat ada konsumen menanyakan melalui telefon pun, rata-rata mereka merasa khawatir akan penyebaran virus corona. Namun Nunung meyakinkan bahwa protokol kesehatan diterapkan di pangkas rambutnya, sehingga mulai lah pelanggan kembali berdatangan. Namun imbas pandemi yang berkepanjangan ini, penurunan dirasakan. Bila dulu satu hari bisa 10 sampai 15 orang, saat ini  dapat 5 saja sudah bagus. Tidak jarang, satu hari hanya 1 atau dua yang datang.

Hal senada disampaikan Reki, pemangkas rambut di Jl.Surya Sumantri Kota Bandung. Reki, anak muda yang baru 2 tahun menekuni profesi sebagai pemangkas rambut menuturkan, barber shop-nya sempat tutup 2 kali pada masa PSBB dan sekarang meski masih buka, namun kondisinya belum stabil. Banyak pelanggan yang belum kembali memangkas rambut di barbernya. Namun demikian, Reki, pemuda asala Tenjolaya, TasikMalaya ini tetap membuka barbernya, dengan harapan kondisi berangsur pulih, meski ia sempat cemas, karena dua kompetitornya tutup imbas pelanggan hengkang.

Nunung sedikit diuntungkan dengan senioritas dan hubungan baiknya dengan pelanggan. Komunikasinya dengan pelanggan visa sms atau Whatsapp membuat pelanggan tetap datang, meski di masa pandemi covid-19 ini tingkat kedatangannya mengalami penurunan. Baik Nunung mamupun Reki tetap optimis, konsumen pasti ada, karena pangkas rambut adalah salah satu kebutuhan. (MIM)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *