Memberi bayi jus buah pada usia yang terlalu dini dapat menyebabkan asupan minuman manis yang lebih banyak di kemudian hari dan membuka peluang lebih tinggi untuk obesitas dan kerusakan gigi. Demikian menurut sebuah penelitian.
Menurut tim penelitian yang dipimpin oleh Edwina Yeung, dari Institut Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia Nasional AS, memperkenalkan jus buah kepada bayi sebelum mereka berusia satu tahun akan mempengaruhi konsumsi minuman lain yang sarat dengan gula pada anak di usia dini.
“Ketika ditanya, ‘Kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan jus pada anak?’ Saya biasanya mengatakan ‘tidak pernah,'” kata Audrey Koltun, ahli gizi terdaftar yang bekerja di divisi endokrinologi pediatrik di Cohen Children’s Medical Center di New Hyde Park, New York.
Bayi dan anak-anak “tidak benar-benar membutuhkan jus. Jus memiliki konsentrasi gula yang tinggi dan tidak mengandung serat,” kata Koltun, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa jus buah 100% tidak dimasukkan ke dalam makanan bayi sebelum bayi berusia 12 bulan.
Namun, jus sering diberikan kepada bayi, dan untuk menilai efeknya pada anak-anak, tim Yeung melacak data yang dikumpulkan dari 4.067 ibu di AS. Kesehatan anak-anak itu dipantau sejak lahir sampai usia 7 tahun.
Seperempat ibu mengatakan mereka telah memperkenalkan jus kepada anak-anak mereka sebelum mereka berusia 6 bulan, 49% melakukannya antara 6 dan 12 bulan, dan 26% melakukannya setelah 12 bulan.
Tim peneliti menemukan, anak-anak yang telah diperkenalkan dengan jus sejak dini, 50% lebih mungkin untuk minum banyak jus di kemudian hari di masa kanak-kanak dan 60% lebih mungkin untuk mengkonsumsi banyak soda.
Asupan air harian mereka juga cenderung lebih rendah, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapatkan jus sejak dini.
Koltun mengatakan bahwa semakin banyak jus dan minuman manis lainnya diberikan kepada anak-anak, semakin sedikit mereka menginginkan air.
Tim peneliti yang dipimpin Edwina Yeung setuju bahwa tidak memberikan jus pada masa bayi dapat memudahkan orang tua untuk meyakinkan anak-anak untuk tetap minum air bebas kalori saat mereka tumbuh dewasa.
Para peneliti menekankan bahwa penelitian mereka tidak dapat membedakan antara jenis minuman buah. Jadi, penelitian di masa depan harus menilai apakah memperkenalkan bayi pada 100% jus buah atau minuman buah dengan tambahan gula, yang akan memiliki dampak berbeda pada preferensi minuman mereka di kemudian hari.
Michael Grosso adalah ketua pediatri di Rumah Sakit Huntington Northwell Health, di Huntington, N.Y.
Membaca temuan tersebut, dia menunjukkan bahwa mereka tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat — bisa jadi faktor lain meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan minum banyak minuman manis, daripada pengenalan awal jus.
“Dokter yang merawat anak-anak akan tahu bahwa bayi di usia dini yang menerima jus berisiko mengalami perilaku makan yang merugikan dan meningkatkan kemungkinan penyakit gigi dan obesitas,” kata Grosso.(UPI/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua