Hatiku gembira punya mobil tua
Peninggalan zaman dulu kala
Mobil tua, mobil tua
Modelnya lucu dan mengagumkan….
Itulah penggalan lirik lagu lawas “Mobil Tua” milik kelompok musik Koes Plus. Lagunya termuat di album “In Hard Beat”, volume 2.
Meski lucu, mengagumkan, serta unik, mobil tua tak akan boleh lagi wara-wiri di Jakarta.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melarang mobil berusia lebih dari sepuluh tahun untuk beroperasi di wilayah Ibu Kota. Tujuannya agar tingkat emisi gas buang bisa ditekan.
Kebijakan pelarangan itu tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara yang berlaku efektif mulai tahun 2025.
“Benar, itu (pembatasan usia mobil lebih dari 10 tahun) merupakan salah satu upaya menekan emisi di tahun 2025,” kata Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan DLH DKI Jakarta, Yusiono Supalal, seperti dikutip kompas.com.
Sumber pencemaran
Emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi salah satu sumber pencemaran udara di kota-kota kita selama ini.
Upaya pengurangan emisi gas buang memang perlu dilakukan. Udara yang bersih harus diupayakan menyelimuti kota-kota kita.
Manajemen transportasi kota perlu diperbaiki. Transportasi yang murah, aman, nyaman, dan tepat waktu wajib hadir untuk segenap warga.
Dengan demikian, mobilitas masyarakat tidak lagi bergantung pada penggunaan kendaraan pribadi.
Kendaraan yang lebih ramah lingkungan perlu pula diperkenalkan untuk segera menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil.
Kita menunggu kota-kota di negeri ini menjadi kota-kota yang makin bersih udaranya, makin kecil tingkat kemacetan dan kebisingannya, dan makin sedikit jumlah kecelakaan lalu-lintasnya.(WAK)*
Hobi menyusun kata dan susur gua
