data macau toto macau
slot mania
https://mpo-slot.pa-ruteng.go.id/
https://anti-rungkad.pa-ruteng.go.id/
rtp slot
slot88
slot ovo
slot zeus
togel kamboja
slot jepang
slot gopay
slot bonus
dewa slot
akun pro thailand
akun pro kamboja/
mpo slot
Penelitian Anyar Simpulkan Waktu Sarapan Ikut Pengaruhi Risiko Diabetes

Penelitian Anyar Simpulkan Waktu Sarapan Ikut Pengaruhi Risiko Diabetes

Share

Hasil penelitian anyar menemukan bahwa makan pagi sebelum pukul 8:30 dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

Responden penelitian yang sarapan lebih awal memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan resistansi insulin yang lebih rendah dibandingkan orang yang sarapan lebih siang.

Resistensi insulin terjadi ketika tubuh kita menjadi resisten terhadap efek hormon insulin, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Penemuan baru ini didapat terlepas dari apakah orang membatasi makan mereka kurang dari 10 jam sehari atau lebih.

Penelitian itu menunjukkan bahwa bukan soal interval durasi makan, tetapi waktu makan yang paling penting dalam hal risiko diabetes.

“Waktu adalah hal yang penting, dan lebih awal tampaknya lebih baik,” kata penulis penelitian, Kristen Knutson, seorang profesor di Center for Sleep and Circadian Medicine di Fakultas Kedokteran Feiberg, Universitas Northwestern di Chicago, seperti dilaporkan United Press International.

“Kemampuan kita untuk memproses makanan yang kita makan bekerja lebih baik di pagi hari,” jelasnya.

Untuk mengetahui apakah interval atau waktu makan lebih penting, penelitian membagi lebih dari 10.570 orang dewasa menjadi tiga kelompok berdasarkan interval durasi makan mereka — kurang dari 10 jam, 10-13 jam dan lebih dari 13 jam per hari.

Peserta selanjutnya disortir berdasarkan waktu mereka mulai makan — apakah sebelum atau setelah pukul 8:30 pagi.

Penelitian menemukan bahwa waktu sarapan lebih awal telah membuat perbedaan paling besar dalam resistensi insulin dan kadar gula darah.

Menurut Knutson, penelitian ini tidak melihat apa yang dimakan orang untuk sarapan, tetapi masuk akal bahwa pilihan yang lebih sehat seperti sereal gandum memberi manfaat yang lebih besar.

Krista Varady, seorang profesor nutrisi di University of Illinois di Chicago, yang tidak terlibat penelitian, berpendapat penemuan baru ini masuk akal.

“Kemampuan tubuh kita dalam memproses glukosa atau gula darah lebih baik di pagi hari, dan kemampuan ini berkurang seiring berjalannya waktu,” katanya.

Hasil penelitian ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan virtual Endocrine Society. Penelitian merupakan langkah pendahuluan sebelum dilakukan publikasi dalam jurnal peer-review.(UPI/LIG)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *