Penemuan Kuburan Tua di Afrika Jelaskan Kehidupan Emosional Homo Sapiens Purba

Penemuan Kuburan Tua di Afrika Jelaskan Kehidupan Emosional Homo Sapiens Purba

Share

Penemuan situs pemakaman manusia tertua di Afrika, yang disebut-sebut sebagai kuburan seorang anak di sebuah gua di Kenya, menjelaskan kehidupan emosional Homo sapiens purba.

Para ilmuwan sebelumnya telah mengumumkan beberapa waktu lalu bahwa mereka telah menemukan situs pekuburan yang berasal dari sekitar 78.000 tahun yang lalu, di mana seorang anak muda yang mereka juluki ‘Mtoto’ atau ‘anak’ dalam bahasa Swahili dimakamkan di sebuah gua bernama Panga ya Saidi dekat pantai Kenya. (Kisah penemuan tersebut bisa dibaca di sini)

“Ini penting … karena ini titik tolak pertama kalinya kita mulai merasakan kemampuan kognitif dan juga kemampuan emosional seperti sekarng ini,” kata Emmanuel Ndiema, Kepala Arkeologi di Museum Negara-Negara Afrika Timur, kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Menurut Ndiema, penemuan arkeologi sebelumnya membantu para peneliti memahami aspek lain tentang bagaimana manusia purba hidup, seperti kemajuan teknologi mereka, bagaimana mereka menopang diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berhubungan dengan lingkungan mereka, katanya.

“Kami mulai memahami orang-orang yang memiliki keterikatan emosional dengan orang mati sehingga mereka dapat dengan sengaja menguburkan mereka. Kami juga melihat kemampuan kognitif, pemikiran abstrak,” kata Ndiema.

Mtoto ditempatkan di kuburan dangkal di bawah gua gantung yang terlindung, kepalanya bertumpu di atas bantal dan bagian atas tubuh dengan hati-hati dibungkus dengan kain kafan.

Anak tersebut, yang jenis kelaminnya masih belum jelas, diperkirakan meninggal pada usia sekitar 2-1 / 2 hingga 3 tahun.

Para peneliti menemukan tubuh anak tersebut ditempatkan dalam posisi tertekuk, berbaring di sisi kanan, dengan lutut ditarik ke arah dada.

Mtoto adalah bagian dari budaya pemburu-pengumpul, dengan sisa-sisa berbagai spesies antelop dan mangsa lain yang ditemukan di lokasi, dataran tinggi di hutan tropis. Juga ditemukan perkakas batu untuk mengikis dan mengebor lubang, serta ujung batu yang bisa digunakan sebagai bagian dari tombak.

Ndiema mengatakan penemuan itu juga menunjukkan Homo sapiens awal hidup di berbagai bagian yang sekarang disebut Kenya, bertentangan dengan narasi lama yang mengatakan bahwa manusia purba hanya menetap di Great Rift Valley, lebih jauh ke barat dari daerah pesisir.(RTR/LIG)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/