Penyakit Langka Stiff Person Syndrome, Batalkan Tour Celine Dion di Eropa

Penyakit Langka Stiff Person Syndrome, Batalkan Tour Celine Dion di Eropa

Share

Rencananya, penyanyi asal Canada Céline Marie Claudette Dion akan menggelar tour di Eropa pada Februari mendatang, namun karena ia divonis menderita penyakit neurologi, tour tersebut harus dibatalkan.

Melalui sebuah posting di akun Instagram miliknya, pertengahan Desember lalu ia menuliskan bahwa fokusnya saat ini adalah pada pengobatan penyakit yang menurutnya  sudah memakan waktu sangat lama.

“Saya sudah bersinggungan dengan suatu penyakit dengan jangka waktu yang cukup lama. Rasanya cukup sulit bagi saya untuk menghadapi tantangan ini. Cukup sulit juga bagi saya untuk membicarakan pencapaian yang telah dan akan saya lakukan,” kata Dion.

“Saya sebenarnya merasa sedih harus mengatakan bahwa saya tidak akan sanggup memulai rencana tour saya di Eropa, yang akan dimulai pada bulan Febrari,” lanjut penyanyi yang sempat merajai tangga lagu dunia lewat motion picture soundtrack Titanic yang berjudul My Heat Will Go On itu.

Céline Dion secara terbuka mengatakan bahwa ia mengalami penyakit neurologi yang sangat langka, stiff person syddrome (SPS), dimana dari sejuta orang hanya satu yang mungkin terkena penyakit ini.

Penyakit ini tidak hanya mengganggu aktifitas menyanyi, namun semua aspek aktifitas manusia bisa terganggu saat penyakit ini muncul. Diakui Dion, meski ia sudah bekerja keras melakukan terapi dan pengobatan, namun ia akui perjuangannya sangat berat, sampai-sampai ia tak mampu menyanyi dengan tekhnik vokla yang biasa ia gunakan.

Apa Stiff Person Syndrome Itu?

Dilansir National Institute Of Neurological Disorders and Strokeopens, SPS adalah penyakit neurologi yang langka namun bersifat progresif. Penyakit ini ditandai dengan adanya rasa kaku  di otot, badan, lengan dan kaki. Sensitifitasnya pada suara riuh, sentuhan atau adanya gangguan emosional bisa pula memicu kram pada otot.

SPS sudah mulai ada sejak tahun 1956, ditangani pertama kali oleh dr Frederick Moersch dan dr Henry Woltman. Dari penilitian dua dokter tersbut diketahui yang sering terjangkit penyakit ini adalah perempuan dengan rentang usia 20 sampai 50 tahun. Saking langkanya, penyakit ini jarang terdiagnosa dengan baik oleh paramedis, karena gejalanya yang sangat umum, yaitu rasa pegal atau seringnya kram.

Pada penelitian lebih lanjut, para ahli kesehatan menyimpulkan bahwa SPS adalah penyakit outoimun yang dihubungkan dengan kelebihan antibody yang menyebabkan fungsi tak seimbang pada sejumlah zat neurologis yang berdampak pada kinerja tubuh.

Sejauh ini belum ditemukan pengobatan untuk SPS. Penderita umumnya diberikan terapi berupa obat relaksasi otot, terapi fisik, massage, akunpuntur, akupresur, yoga, meditasi dan terapi air

Tritmen kesehatan mental juga dilakukan karena SPS sering muncul mengiringi mereka yang menderita kecemasan, stress dan depresi. (MIM/Foto Dok. Céline Dion Official YouTube Channel)

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/