Selamat Hari Kartini. Semoga wanita Indonesia menjadi salah satu pelopor kemajuan di berbagai bidang. Bukankah perempuan ditakdirkan menjadi guru hidup? Ya guru hidup. Karena setiap anak di dalam keluarga guru pertamanya adalah ibunya. Ini artinya perempuan bisa menjadi konseptor untuk kemajuan.
Itulah sebabnya, perempuan diyakini mampu mengelola sektor wisata. Setidaknya perempuan lebih peka terhadap hal estetik. Selain itu, ketertiban dan kerapihannya dalam bekerja bisa ditularkan saat mengelola objek wisata.
Ini bukan isapan jempol, karena dari pengalaman tepas.id, soal penginapan di Yogya (guest house), yang dikelola langsung oleh perempuan, ternyata memiliki kenyamanan yang lebih. Kebersihannya, nilai estetisnya dan komunikasi serta pelayanannya pada pengunjung dirasa lebih baik.

Tidak hanya konsep soal pelayanan dan estetika, potensi wisata yang melibatkan keseharian perempuan juga bisa dijadikan atraksi wisata. Sebenarnya saat ini sudah banyak soal itu, hanya bila dikembangkan dengan kemasan yang lebih kekinian dan atraktif, bisa lebih memberi daya tarik. Apa saja?
Misalnya menggali resep-resep tradisional yang umumnya perempuan lebih paham. Dari minuman saja, wedang uwuh bisa divariasikan dengan toping kekinian, dan disajikan tidak hanya panas, namun dingin, dengan aksi peracikannya di depan tamu, sehingga jadi bahan pengetahuan. Di bidang pertanian, perempuan bisa diandalkan untuk membuat konsep kebun wisata, yang tidak sekedar kebun, tapi memiliki nilai edukasi yang bisa diaplikasikan di rumah. Bisa kebun buah, sayur, bunga, bahan jamu.
Yakinlah, banyak potensi perempuan yang bisa menjadi sumbangsih untuk kemajuan wisata. Sekali lagi, Selamat Hari Kartini!

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.