Periset kopi di Brazil tengah berada pada fase ujung dari dua dekade projek riset untuk mengembangkan varian kopi arabika yang secara alami tidak mengandung kafein. Mereka mengaku bahwa kopi yang tidak memiliki kandungan kafein memiliki potensi pasar yang besar.
Program ini dikembangkan oleh Institut Agronomi de Campinas (IAC), pusat riset kopi termuka di negara tersebut, yang sudah berhasil menelurkan beragam varian tanaman kopi yang membantu Brazil menjadi pemimpin pasar global kopi yang konon menguasai 2/3 pasar kopi global.
Pola pengembangan kopi yang tidak mengandung kafein ini dilakukan IAC selama bertahun-tahun dengan cara mengawinkan sejumlah varian tanaman kopi rendah kafein melalui sistem peleburan benih plasma kopi di laboratorium mereka.
Uji coba mereka menunjukkan bahwa pasar Amerika dan Eropa sangat menggemari kopi tanpa kafein yang prosesnya alami, ketimbang produk sejenis dari hasil proses kimiawi yang diolah secara pabrikan.
Perusahaan yang menjual kopi tanpa kafein dengan pola yang alami ini, diakui periset akan meraup untung yang besar karena biaya produksinya yang cukup rendah, karena mereka tidak perlu mereduksi kandungan kafein pada kopi regular dengan bahan kimia.
“Hasil yang kami peroleh sejauh ini, terlihat menjanjikan, oleh karenanya kami akan teruskan projek ini,” kata salah satu periset IAC, Julio Cesar, Jumat (16/09)
Kloning dari varian kopi tanpa kafein ini, pada riset terakhir, telah ditanam di sejumlah wilayah di Brazil. Cesar kopi yang ditanam ini diprediksi akan panen pada dua sampai 3 tahun mendatang. Hasil akhir ini akan menentukan kesuksesan riset mereka selama 20 tahun berjalan. (REU/BKS/MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.