Sebuah kajian teranyar menunjukkan bahwa segala jenis polusi menewaskan sekitar 9 juta orang di seluruh dunia saban tahun.
Polusi udara yang berasal dari proses industri dan perluasan kota menyumbang sekitar 75 persen dari kematian. Demikian para peneliti menemukan. Polusi udara juga mendorong peningkatan 7 persen dalam semua kematian terkait polusi dari tahun 2015 hingga 2019.
Kajian ini merupakan upaya kerjasama antara kelompok lingkungan dan para ilmuwan. Hasil kajian telah dipublikasikan di jurnal Lancet Planetary Health.
Kajian ini memisahkan kontaminan tradisional dari polutan yang lebih modern. Contoh kontaminan tradisional adalah asap dalam ruangan atau air limbah. Polutan modern meliputi polusi udara dari kendaraan atau aktivitas industri dan bahan kimia beracun.
Para peneliti menemukan bahwa kematian akibat polutan tradisional menurun di seluruh dunia. Tapi, mereka masih tetap menjadi masalah utama di Afrika dan beberapa negara berkembang lainnya. Air, tanah, dan udara dalam ruangan yang kotor membuat Chad, Republik Afrika Tengah, dan Niger menjadi tiga negara teratas dengan kematian terkait polusi paling banyak.
Di beberapa negara, program negara untuk mengurangi polusi udara dalam ruangan dan perbaikan sanitasi telah membantu mengurangi tingkat kematian. Di Ethiopia dan Nigeria, misalnya, upaya semacam itu mengurangi kematian hingga dua pertiga antara tahun 2000 dan 2019.
Menurut para peneliti, jenis polusi modern meningkat di sebagian besar negara, terutama negara berkembang. Kematian yang disebabkan oleh polutan modern — seperti logam berat, bahan kimia pertanian, dan emisi karbon — melonjak. Demikian dikatakan salah seorang penulis penelitian, Rachael Kupka, Kepala Aliansi Global untuk Kesehatan dan Polusi yang berbasis di New York. Kupka menambahkan bahwa kematian yang terkait dengan polutan modern telah meningkat 66 persen sejak tahun 2000.
Kajian ini menemukan bahwa beberapa kota besar — termasuk Bangkok, Beijing dan Mexico City — telah berhasil mengurangi polusi udara luar ruangan. Namun, di banyak kota kecil, tingkat polusi terus meningkat.
Para peneliti mencatat bahwa polusi sekarang membunuh jumlah orang yang sama dalam setahun di seluruh dunia seperti halnya aktivitas merokok aktif dan pasif digabungkan.
“Sembilan juta kematian adalah cukup besar,” kata Philip Landrigan, Direktur Program Kesehatan Masyarakat Global dan Observatorium Polusi Global di Boston College di Massachusetts kepada kantor berita The Associated Press terkait hasil kajian.
“Kabar buruknya adalah jumlah tersebut tidak berkurang,” tambah Landrigan. “Kami melihat hal-hal yang lebih sulit, yaitu polusi udara (industri luar ruang) dan polusi kimia, masih meningkat.”
Kajian ini membuat beberapa saran tentang cara mengurangi jumlah kematian. Ini termasuk menciptakan metode pencatatan dan pelaporan yang lebih baik dan kebijakan pemerintah yang lebih kuat untuk mengurangi polusi yang terkait dengan aktivitas industri dan emisi kendaraan.
Lynn Goldman, yang mengepalai Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas George Washington di Washington DC, dan tidak terlibat dalam kajian, mengatakan bahwa kerugian akibat polusi sebenarnya sangat dapat dicegah. Ia menambahkan bahwa perkiraan dalam kajian ini masuk akal baginya, meskipun menurutnya jumlah kematian akibat polusi kemungkinan lebih tinggi.(AP/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua