Sekarang ini eranya ponsel pintar. Nyaris setiap orang memiliki ponsel pintar. Beberapa orang bahkan memiliki lebih dari satu ponsel pintar.
Namun, dari aspek kesehatan, ponsel pintar dapat menjadi salah satu sumber masalah.
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ponsel pintar ternyata merupakan sumber melimpah dari peningkatan kadar alergen dan pemicu asma.
Oleh karena itu, ponsel perlu rutin dibersihkan untuk meminimalkan paparan alergen.
Hasil penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah tahunan American College of Allergy, Asthma and Immunology di Louisville, Amerika serikat, memperlihatkan sampel simulasi dari 15 responden yang kemudian dilakukan pengukuran ponsel terkait tingkat alergen, serta Beta-glucans (BDGs), yakni penanda jamur dan endotoksin.
“Ponsel pintar menunjukkan tingkat BDGs dan endotoksin yang tinggi dan bervariasi, dan alergen kucing dan anjing ditemukan pada ponsel pintar pemilik hewan peliharaan,” jelas Hana Ruran, penulis utama penelitian, sebagaimana dikutip kantor berita United Press International.
Ruran menjelaskan bahwa BDGs ditemukan di dinding sel jamur “dan telah ditemukan di banyak lingkungan dan permukaan yang menyebabkan saluran napas kronis dan gejala iritasi — menjadikan BDGs sebagai penanda yang konsisten untuk mempelajari jamur yang bermasalah.”
Dia juga menggambarkan bahwa endotoksin sebagai “agen peradangan yang kuat dan penanda paparan bakteri Gram negatif.”
Dalam penelitian tersebut, para peneliti juga mengkaji alat pembersih ponsel yang efektif.
Para peneliti menguji campuran bahan kimia dalam larutan pembersih — chlorhexidine, cetylpyridinium chloride, asam tannic, dan benzyl benzoate — yang menurut mereka dapat dibeli melalui laboratorium atau pemasok bahan kimia, tetapi tidak tersedia secara komersial dalam konsentrasi yang sama seperti yang digunakan dalam penelitian. .
“Kombinasi chlorhexidine/cetylpyridinium adalah yang paling efektif dalam mengurangi BDGs dan endotoksin serta kombinasi benzyl benzoate/tannic acid paling efektif mengurangi alergen kucing dan anjing pada ponsel pintar,” kata Peter Thorne, mentor Ruran dan rekan-rekannya.
Thorne, seorang profesor di Departemen Kesehatan Kerja & Lingkungan Universitas Iowa College of Public Health, mengatakan penelitian tersebut “menunjukkan paparan alergen inhalan dan molekul yang memicu reaksi kekebalan bawaan dari sumber yang belum dipertimbangkan kebanyakan orang.”
Menurutnya, orang dengan alergi atau asma mungkin perlu mempertimbangkan untuk membersihkan ponsel pintar mereka lebih sering untuk meminimalkan paparan alergen dan pemicu asma ini.(UPI/WAK)
Hobi menyusun kata dan susur gua
