Menyusul pembicaraan per telefon antara Presiden Joko Widodo dan Presiden FIFA, Giovanni Vicenzo Infantino pada 3 Oktober lalu, FIFA mengirimkan surat pada Presiden Jokowi, Kamis (6/10) yang isinya menyampaikan atas peristiwa Kanjuruhan, federasi sepakbola dunia tersebut tidak akan memberikan sanksi pada federasi sepakbola Indonesia (PSSI). Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada Jumat malam (7/10) melalui siaran persnya.
“Dan berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah, sepakbola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA dan FIFA bersama sama dengan pemerintah akan membentuk transformasi sepakbola Indonesia, “ kata Presiden, seraya mengatakan bahwa selama transformasi tersebut, FIFA akan mendampingi dengan berkantor di Indonesia.

Presiden Jokowi menuturkan bahwa langkah yang akan diambil adalah melakukan kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia untuk membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia, memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama. Kemudian, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. “Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” tandasnya.

Sementara itu Menteri BUMN Eric Thohir telah bertemu langsung dengan Presiden FIFA Gianni Vicenzo Infantino pada Rabu (5/10) yang membahas secara rinci hal-hal terkait peristiwa Kanjuruhan 1 Oktober lalu. Pada pembicaraan tersebut dibahas soal detil kolaborasi antara FIFA, AFC dan PSSI untuk bekerjasama melakukan pencegahan dini agar tragedi serupa tidak terulang. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.