Sejumlah pengendara taksi online menceritakan pengalamannya pada tepas.id, soal performa mereka di Bulan Ramadhan 2021. Kebanyakan dari mereka (untuk kendaraan R4) mengalami penurunan. “Agak ramai pas hujan doang kang. Itupun biasanya jaraknya dekat, cuma buat hindarin hujan aja,” kata Hilman pengendara asal Cimahi.
Hilman bercerita, kalau sedang berkumpul sesama pengendara taksi online, ceritanya nyaris sama. Dulu sebelum pandemi Covid-19, Ramadhan, terlebih jelang Lebaran, banyak order dari dan ke pinggiran Kota Bandung, untuk keperluan belanja Lebaran. Sekarang hampir tidak ada yang order dari pinggiran kota ke pusat perbelanjaan di Kota Bandung.
Hilman menduga, selain karena pandemi Covid-19 yang belum usai, gelombang PHK yang terjadi sampai akhir tahun 2020 lalu, menjadi salah satu penyebab. Ia mengakui penurunan dirasakan juga di tempat-tempat mobilitas warga dari luar kota seperti stasiun dan terminal. “Bisa dibilang, puasa kali ini mah sepi dimana-mana kang, tapi kalau R2-nya kayaknya tidak terlalu drastis penurunannya,” kata Hilman.
Sementara itu ditemui di sebuah tempat perbelanjaan di Kota Bandung, pengendara ojek online, Haris mengatakan, untuk R2 penurunan ada, hanya masih dalam batas wajar. Order pengiriman barang dan makanan justru lebih banyak, ketimbang membawa penumpang.
Menurut Haris, yang paling menonjol dari penurunan adalah, banyaknya karyawan yang PHK dan anak sekolah yang Sebagian besar masih sekolah daring. Menurut Haris, masih untung sekarang, yang WFH sudah jarang, dibanding tahun lalu, setelah pemerintah mengijinkan ojek online membawa penumpang sekalipun, masih susah dapat order.
“Dikereyeuh aja kang, meski mobilitas warga di daerah aglomerasi pas lebaran diberlakukan, sugan weh masih ada order yang mau ke sana ke mari,” ungkap Haris. Ia juga merasa bersyukur, sejauh ini tidak ada larangan ojek online untuk beroperasi selama larangan mudik 6 sampai 17 Mei. (MIM)
Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.
