Resesi Ekonomi Pendorong Utama Penurunan Pembangunan Manusia

Resesi Ekonomi Pendorong Utama Penurunan Pembangunan Manusia

Share

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menemukan bahwa kemajuan dalam pembangunan manusia telah terhenti atau mundur. Laporan tersebut mencakup Indeks Pembangunan Manusia UNDP. Indeks tersebut memeringkat 191 negara di dunia berdasarkan kesehatan, tingkat pendidikan, dan standar hidup.

Ditemukan bahwa 90 persen negara gagal mencapai kehidupan yang lebih baik, lebih sehat, atau lebih aman bagi rakyatnya pada tahun 2020 dan 2021. Untuk pertama kalinya dalam 32 tahun, indeks menemukan bahwa pembangunan manusia menurun selama dua tahun berturut-turut.

Peringkat tahun ini menunjukkan beberapa negara mulai membaik. Lainnya menghadapi krisis yang memburuk. Laporan tersebut menemukan bahwa Amerika Latin, Karibia, Afrika sub-Sahara, dan Asia Selatan sangat terpukul.

Achim Steiner,ketua UNDP mengatakan bahwa sembilan dari 10 negara dalam indeks laporan pembangunan manusia tahun ini terbukti mengalami penurunan. “Ini belum pernah terjadi sebelumnya bahkan selama momen krisis global terakhir yang paling menghancurkan, yakni krisis keuangan, hanya satu dari 10 negara yang mengalami penurunan indeks pembangunan manusia,” jelasnya.

Swiss berada di peringkat teratas tahun ini. Disusul Norwegia, Islandia, Hong Kong, Australia, dan negara kaya lainnya. Negara-negara dari Afrika sub-Sahara termasuk di antara peringkat terendah dalam pembangunan manusia, dengan Sudan Selatan berada paling bawah.

Pedro Conceicao, penulis utama laporan tersebut, mengatakan bahwa resesi ekonomi adalah pendorong utama di balik penurunan pembangunan manusia. Ada juga penurunan besar dalam harapan hidup.

Amerika Serikat berada di peringkat 21 dalam indeks. AS telah melaporkan penurunan besar dalam harapan hidup sebagian karena COVID-19. Sejak pandemi, harapan hidup di AS melorot dari 79 tahun menjadi 76,1 tahun.

Menurut Conceicao, laporan itu juga menunjukkan tingkat kepercayaan global dalam rekor terendah. Dia mengatakan mereka yang paling tidak percaya memegang pendapat politik paling ekstrem.

“Ketidakpastian dan perasaan tidak aman memperkeras komitmen orang terhadap kelompok yang memiliki keyakinan yang sama dan meningkatkan permusuhan terhadap kelompok lain yang berpikiran berbeda,” kata Conceicao. Dia menambahkan bahwa “laporan tersebut mendokumentasikan bahwa praktik demokrasi berada di bawah tekanan.”

Laporan tersebut memperingatkan bahwa masalah ketidakamanan dan perpecahan politik sering membuat satu sama lain lebih buruk. Laporan itu mengatakan perpecahan mencegah negara-negara mengambil tindakan kolektif yang diperlukan untuk menghadapi banyak ancaman dan krisis di seluruh dunia.(VOA/WAK)

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/